Berita Kudus

PT Sriboga-IAIN Kudus Garap Pendampingan UMKM Berbasis Bahan Terigu, Latih Inovasi Resep Baru

Ratusan pelaku UMKM di Kabupaten Kudus dilatih manajemen bisnis oleh sejumlah ahli di aula lantaai 4 Perpustakaan IAIN Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/RIFQI GOZALI
Pembukaan forum sharing bisnis UMKM kerja sama antara PT Sriboga dengan IAIN Kudus di aula lantai 4 Perpustakaan IAIN Kudus, Senin (30/1/2023). 

Dengan adanya kerja sama dengan pihaknya, kata dia, tentu cakupan binaan bisa lebih luas.

Dalam jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut pihaknya memang belum melibatkan mahasiswa.

Namun untuk melibatkan mahasiswa sudah ada dalam rencana.

Pihaknya siap untuk memberikan materi untuk mahasiswa jelang KKN agar saat terjun di masyarakat memiliki bekal dalam melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di  bidang kuliner.

Rencana untuk melibatkan mahasiswa itu disambut positif oleh IAIN Kudus.

Dekan FEBI IAIN Kudus, Wahibur Rakhman, mengatakan, bagi mahasiswa yang nanti mengambil mata kuliah praktik pengalaman lapangan (PPL), bertugas melakukan pendampingan UMKM.

Pendampingan itu meliputi cara membuat laporan keuangan sampai memanfaatkan teknologi misalnya membuka toko daring.

“Jadi ada 27 ribu UMKM di Kudus menjadi konsentrasi  kami. Praktik PKL PPL kami konsentrasikan ke sana,” kata dia.

Rakhman melanjutkan, terkait rencana menggarap pelaku UMKM di Kudus pihaknya sudah komunikasi dengan dinas yang membidanginya.

Ditambah adanya rencana dari PT Sriboga dalam melibatkan mahasiswa, tentu peluang itu langsung ditangkap.

Apalagi jumlah mahasiswa FEBI saat ini sekitar 3.800 mahasiswa.

“Arah kompetensi kami semua kami arahkan ke UMKM. Di kami sudah dibekali mata kuliah akuntansi keuangan UMKM. Jadi begitu keluar ada manfaatnya,” kata dia.

Baca juga: Ada Layanan Identitas Kependudukan Digital, Cara Mengisinya Mudah, Unduh di Aplikasi IKD

Sementara Wakil Rektor II IAIN Kudus, Ahmad Supriyadi, mengatakan, bekal kecakapan usaha di bidang UMKM memang perlu dimilliki oleh mahasiswa.

Ketika mereka nanti selesai mengenyam pendidikan dari kampus, sudah memiliki bekal untuk berwirausaha.

Tentu tidak serta merta kecakapan itu dikantongi tanpa adanya latihan dan mental.

Adanya konsentrasi ke bidang UMKM setidaknya membuat mahasiswa memiliki modal awal berupa mental.

“Mahasiswa juga butuh untuk duduk bersama dengan para owner UMKM,” kata dia. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved