Wali Kota Blitar Dirampok
Samanhudi Ngaku Bingung Jadi Tersangka Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar: Opo, Saya Gak Tahu
Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Mengaku Bingung Mengapa Jadi Tersangka Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar: Opo, Saya Gak Tahu
TRIBUNMURIA.COM, SURABAYA - Diterskrimum Polda Jatim menetapkan mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar sebagai tersangka kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, pada 12 Desember 2022 lalu.
Polisi menyangka, Samanhudi menjadi otak dan dalang perampokan terhadap Wali Kota Blitar, Santoso.
Ia punya peran besar mapping lokasi, yang tak lain merupakan rumah dinas yang pernah ditempatinya selama dua periode menjabat sebagai Wali Kota Blitar.
Baca juga: Punya Peran Besar tapi Tak Dapat Bagian Uang, Eks Walkot Blitar Samanhudi: Sopo seng Balas Dendam
Baca juga: Sesumbar Samanhudi Eks Wali Kota Blitar Balas Dendam setelah Keluar Penjara, Kini Ditangkap Polisi
Baca juga: Samanhudi Otaki Perampokan di Rumah Dinas Walkot Blitar Saat di Lapas Sragen, Ini Perannya
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Samanhudi Ditangkap Polisi
Meski sudah menyandang status sebagai tersangka, Samanhudi, mengaku masih bingung mengapa ia ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.
Pun menampik bila kasus perampokan ini merupakan aksi balas dendamnya terhada Santoso.
Saat ditanya awak media, Samanhudi tak memberikan jawaban pasti mengenai perannya dalam mengotaki kasus perampokan itu.
"(Statemen abah) Opo. Saya gak tahu. Saya gak tahu."
"Sopo sing balas dendam (siapa yang balas dendam)," ujar Samanhudi, saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).
Diketahui mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar ditetapkan sebagai tersangka atas kasus perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Santoso, di Jalan Sudanco Supriyadi, Sananwetan, Kota Blitar, yang beraksi Senin (12/12/2022) dini hari.
Samanhudi digelandang oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim.
Kendati terus menundukkan kepala dengan posisi kedua pergelangan tangannya diborgol, selama berjalan menyusuri jalanan aspal depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, sekitar pukul 15.00 WIB, Samanhudi tetap berupaya menyapa ramah awak media yang mencecarnya menggunakan rentetan pertanyaan.
Menjawab mengenai motif dirinya terlibat dalam aksi perampokan tersebut, Samanhudi menampik, adanya faktor dendam atas keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Baru Keluar Lapas
Samanhudi diketahui baru keluar dari Lapas Sragen pada Senin (10/10/2022) usai menjalani hukuman atas kasus suap, sejak tahun 2018 silam itu.
Dia diduga kuat menjadi otak aksi perampokan tersebut.
Informasinya, tersangka MSA ditangkap oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim di sebuah kawasan area pusat olahraga di Kota Blitar, pada Jumat (27/1/2023) dini hari.
"Benar tersangka baru berinisial S (M Samanhudi Anwar)," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).
Dengan ditetapkannya M Samanhudi Hudi Anwar sebagai tersangka, maka tersangka atas kasus perampokan tersebut berjumlah enam orang.
Tiga orang tersangka yang berhasil ditangkap, Mujiadi (54), Asmuri, Ali. Sedangkan, dua tersangka lain yang masih dalam pengejaran, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35).
"Ini si S perannya memberikan informasi terkait uang dan lokasi rumah dinas, iya (mapping untuk eksekusi)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto.
Dikutip TribunJatim.com, mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar mengaku dizalimi oleh politik sehingga harus mendekam di penjara atas kasus suap pada 2018.
Hal itu disampaikan Samanhudi di hari pertama dirinya keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sragen pada Senin (10/10/2022).
"Saya akan terjun ke politik (lagi), karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam," kata Samanhudi kepada wartawan di sela kegiatan penyambutan kebebasannya dari penjara di rumahnya di Jalan Kelud, Kota Blitar, Senin (11/10/2022).
Gasak Uang Rp400 Juta
Sebelumnya rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dirampok pada 12 Desember 2022 lalu.
Dalam peristiwa itu, Santoso beserta istri juga mengalami kekerasan lantaran disekap oleh pelaku.
Pelaku dilaporkan masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar.
"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan tiga penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.
Pelaku perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang.
Kawanan perampok menggasak uang tunai dan perhiasan dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jl Sudanco Supriyadi, Kota Blitar.
"Pelaku diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang. Pelaku mengambil uang tunai dan sejumlah perhiasan," sebut Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (12/12/2022).
Argo mengatakan, uang tunai yang digasak pelaku dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar sekitar Rp 400 juta.
Kawanan perampok menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.
"Beliau disekap dalam kondisi diancam pelaku untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga di rumah dinas," ujar Argowiyono.
Polisi mendapat laporan peristiwa perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar setelah subuh.
"Tadi pagi, setelah waktu subuh, ada informasi terjadi pencurian dengan kekerasan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Sekarang kami masih olah TKP," kata Argo.
Argo menjelaskan kronologi kejadian perampokan, yakni pelaku menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah Dinas.
Wali Kota bersama istri dan tiga penjaga diikat dan dilakban mulutnya. Pelaku masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar.
"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan tiga penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," ujar Argowiyono.
Tim dari Polres Blitar Kota di-backup tim dari Ditreskrimum Polda Jatim sedang melakukan olah TKP di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Kami mohon doanya mudah-mudahan para pelaku bisa segera ditangkap," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jadi Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Mantan Wali Kota: Siapa yang Balas Dendam?
| Jadi 'Pemberi Petunjuk' Aksi Perampokan, Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Dihukum 2 Tahun Penjara |
|
|---|
| Punya Peran Besar tapi Tak Dapat Bagian Uang, Eks Walkot Blitar Samanhudi: Sopo seng Balas Dendam |
|
|---|
| Sesumbar Samanhudi Eks Wali Kota Blitar Balas Dendam setelah Keluar Penjara, Kini Ditangkap Polisi |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Diduga Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Samanhudi Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Fakta Baru Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar: Senjata Pistol hingga Kendaraan Pelat Merah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.