Berita Jateng

2023, Museum Batik Rencanakan Pemeliharaan Gedung dan Tambah Inovasi

Tahun 2023 Musem Batik Pekalongan akan melakukan perencanaan pemeliharaan gedung dan menambah inovasi.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
Dok Kominfo Kota Pekalongan
Suasana Museum Batik Pekalongan. 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Tahun 2023, Musem Batik Pekalongan akan melakukan perencanaan pemeliharaan gedung dan menambah inovasi.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan, nilai fungsi juga daya tarik pengunjung di sepanjang tahun 2023.

Kepala UPTD Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror mengatakan, dalam pemeliharaan tersebut akan mengunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Target pengunjung dan PAD tahun 2022 alhamdulillah tercapai, kunjungan kami ada 30ribuan dan PAD 113 persen dari target 103 juta tercapai 116 juta, tentunya ini menambah semangat untuk lebih berinovasi di tahun 2023," kata Kepala UPTD Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror, Minggu (22/1/2023).

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Gedung Jiwasraya Kota Lama Akan Jadi Hotel Bintang Empat

Disebutkan Asror terkait jumlah DAK masih sama yakni Rp 800 juta rupiah sedangkan jumlah tepat APBD di tahun ini masih menunggu perubahan.

Terkait alokasi sumber dana tersebut, pihaknya menuturkan akan menambah pemeliharaan bangunan gedung.

"Setelah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kota, rencana akan kita ajukan ke tingkat provinsi sehingga nanti akan dilakukan pemeliharaan pada beberapa titik akan ditangani meskipun mungkin belum bisa 100 persen, bertahap semoga bisa yang penting bisa merawat kondisi dan menjaga keaslian gedung," imbuhnya.

Selain, itu juga akan dilakukan pembenahan dan upgrade mini teater atau audio visual yang ada di museum Batik Kota Pekalongan.

Sementara itu, untuk dana DAK akan difokuskan sesuai dengan juknis yakni untuk pengelolaan koleksi, program publik seperti lomba pelajar berjenjang dan pameran temporer serta pemeliharaan sarana dan prasarana.

"Cuman untuk sarpras DAK kita bedakan dengan yang APBD agar tidak terjadi duplikasi anggaran, dan untuk pameran temporer di tahun 2023 akan diadakan pada momen hari jadi Museum Batik tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya," katanya.

Asror menambahkan, Museum Batik juga akan melakukan inovasi digital dengan mencoba melakukan pembuatan QR code terkait penjelasan koleksi di ruang pamer agar lebih menyingkat keterangan tertulis koleksi.

Baca juga: Dirut Injourney: Hotel Dibya Puri Semarang Akan Diaktifkan Kembali, Kini Tahap Kajian dan Desain

"Jadi, nanti pengunjung saat masuk ruang pamer di samping ada keterangan singkat (deskriptif), tetapi secara naratif tidak kita display kita sediakan QR cukup scan dan muncul di hp android, agar tidak banyak tulisan yang menempel di display agar tidak mengganggu tampilan koleksi," tambahnya.

Pihaknya berharap, di tahun 2023, Museum Batik Kota Pekalongan menjadi bangunan cagar budaya yang dapat menjaga warisan budaya leluhur dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved