Berita Jateng

BREAKING NEWS: Longsor Timbun Akses Jalan Temanggung - Semarang Via Kaloran - Bandungan

Akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran tembus Bandungan tertutup total, karena bencana tanah longsor yang terjadi di Kaloran, Rabu (4/1/2023).

Dok BPBD Temanggung
Petugas BPBD dan tim gabungan memantau bencana longsor yang menutup akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran tembus Bandungan, di Kecamatan Kaloran, Temanggung, Rabu (4/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG - Hujan deras masih terus mengguyur sebagian wilayah Jawa Tengah, hingga memicu sejumlah bencana.

Bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Rabu (4/1/2023).

Material longsor menutup jalur alternatif, akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran tembus Bandungan.

Baca juga: Hari Ini Pati, Kudus, Jepara dan Demak akan Dilanda Cuaca Ekstrem, Simak Prakiraan BMKG Berikut

Baca juga: Banjir Rob Hantui Pesisir Jateng Hingga 15 Januari 2023, BMKG: Situasinya Memang Cuaca Ekstrem

Baca juga: Jateng Masih Berpotensi Cuaca Buruk, Pemprov Terus Koordinasi dengan BNPB dan BMKG

Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi Wuryanto.

Toifur mengatakan hujan dengan intensitas tinggi memicu bencana longsor pada tebing setinggi 20 meter dan lebar 15 meter, di Kaloran.

"Longsor menutup akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran," kata Toifur dalam keterangannya.

Disebutkan, akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran tembus Bandungan tertutup total.

"Sementara ini tak bisa dilintasi kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua," imbuhnya.

Beruntung, kata dia, tak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Kaloran ini.

"Hanya menimbulkan kerugian material, sektiar Rp20 juta. Korban jiwa nihil," paparnya.

Kebutuhan mendesak saat ini, sambung dia, adadalah pembersihan material longsoran agar akses jalan Temanggung - Semarang via Kaloran kembali bisa dilalui kendaraan.

Namun, upaya tersebut saat ini masih terhambat, lantaran potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi.

"Yang kami lakukan saat ini adalah pemasangan rambu-rambu di sekitar lokasi," ucapnya.

Berikut bencana yang terjadi di Temanggung pada Rabu (4/1/2023) berdasarkan laporan yang diterima BPBD:

  • 1. Luapan banjir dan longsor skala kecil di Desa Mloko, Kecamatan Kranggan.

Kondisi saat ini sudah surut, longsor kecil sudah di atasi warga

  • 2. Luapan dan banjir lumpur di jalan raya Kranggan-Kaloran via Desa Gentan.

Saat ini, bencana tersebut masih dalam pemantauan dua personel BPBD.

Kondisi lokasi gelap dan rawan terjadi kecelakaan. Langkah seanjutnya adalah menunggu armada Damkar untuk menyemprot jalan.

  • 3. Tebing longsor di Dusun Lamuk, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran.

Kondisi saat ini belum teratasi.

  • 4. Tanah longsor di Sembong, Kaloran (belum diasesment)
  • 5. Talut longsor di Janggleng, Desa Tlogowungu, Kaloran (belum diasesment).
  • 6. Jembatan penghubung Desa Tempuran dan Desa Kaloran di Dusun Ngadisari, Desa Tempuran, Kaloran dilaporkan ambrol (belum diasessment).

Peringatan cauca ekstrem BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem bakal melanda wilayah Jawa Tengah selama dua hari ke depan.

Hasil analisis dinamika atmosfer, hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat tekanan rendah (Ex-Siklon Tropis Ellie) di Australia.

"Kondisi itu dapat mengakibatkan terjadinya pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno pada Rabu (4/1/2023). 

Selain itu, suhu muka laut relatif hangat dengan nilai anomali berkisar antara +1.0 s/d +2.5 °C di wilayah laut Jawa dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air). 

Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat juga turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah. 

"Potensi curah hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang," lanjut Sutikno menyebut periode 4 - 5 Januari 2023.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode dua hari ke depan.

Sebagai antisipasi, masyarakat juga diimbau mengakses informasi prakiraan yang diberikan BMKG setiap harinya.

"Berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tuturnya.

Berikut daerah di Jawa Tengah yang diprakirakan akan dilanda cuaca ekstrem: 

Rabu, 4 Januari 2023

  • Cilacap
  • Banyumas
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Wonosobo
  • Temanggung
  • Purworejo
  • Kebumen
  • Salatiga
  • Kabupaten Semaran
  • Boyolali
  • Sragen
  • Brebes
  • Kabupaten Tegal
  • Kota Tegal
  • Pemalang
  • Kabupaten Pekalongan
  • Kota Pekalongan
  • Jepara
  • Demak
  • Pati
  • Kudus, dan sekitarnya.

Kamis, 5 Januari 2023

  • Cilacap
  • Banyumas
  • Purbalingga
  • Banjarnegara
  • Wonosobo
  • Kebumen
  • Purworejo
  • Brebes
  • Kabupaten Tegal
  • Kota Tegal
  • Pemalang
  • Kabupaten Pekalongan
  • Kota Pekalongan
  • Batang
  • Kendal
  • Kabupaten
  • Kota Semarang
  • Salatiga
  • Boyolali
  • Sragen
  • Surakarta
  • Grobogan
  • Demak
  • Blora, dan sekitarnya.

Jateng dihantui cuaca ekstrem, Ganjar koordinasi dengan BNPB dan BMKG

Sebelumnya diberitakan, Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai angin kencang.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai Rapat Koordinasi Kebencanaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023).

“Kemungkinan bisa lebat di beberapa kabupaten termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengimbau agar mewaspadai potensi longsor di wilayah pegunungan. Selain itu angin kencang juga perlu diwaspadai.

Prediksi BMKG kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan mencapai 35 knot itu sekitar 60 km/jam.

Mantan Rektor UGM itu mengatakan gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di pantai Selatan Jawa Tengah mencapai 3-4 meter.

Termasuk di Kepulauan Karimunjawa dan akan terjadi hingga 2-3 hari ke depan.

Kemudian Dwikorita menyampaikan bahwa banjir rob akan terjadi cukup panjang, mulai hari ini Senin (2/1/2023) sampai kemudian gelombang banjir rob berikutnya maksimal 6-15 Januari.

“Untuk nelayan karena saat ini gelombang masih tinggi dan angin kencang, tadi Gubernur sudah menyampaikan agar sementara untuk mengalah tidak melaut ya karena demi keselamatan,” tegasnya.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sampai hari ini tingkat penanggulangannya bagus. Apalagi penanganan dimulai dari hulunya dengan teknologi modifikasi cuaca.

“Alhamdulillah kemarin berhasil saya laporkan kepada kepala BNPB dan BMKG, alhamdulillah terimakasih sekali dibantu karena itu membereskan,” kata Ganjar.

Ganjar juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dengan cuaca.

Informasi dari BMKG wajib dibaca karena angin kencang masih berpotensi dan membahayakan.

Termasuk waspada rob karena bulan purnama.

“Maka hitung–hitungan ini yang membikin siaga, maka saya minta patroli tanggul."

"Karena ada angin tinggi (kencang, red), saya minta pohon yang tinggi dipangkas dicukur gitu, ini kita minta agar semuanya aware, nomor telfon dibagi,” tegas Ganjar.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang hadir dan turut serta dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk aktif menyampaikan kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat juga tahu paham bahwa pemerintah pusat dan daerah ini tidak tinggal diam tetap bekerja dan kami berkomitmen bahwa keselamatan rakyat ini menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, BNPB juga memberikan bantuan anggaran operasional.

Masing-masing kabupaten/kota Rp250juta ditambah logistik berupa makanan beras mie gula dan segala macam yang siap pakai masing-masing senilai Rp100 juta.

“Untuk pengendalian provinsi juga diberikan anggaran Rp1 miliar."

"Kemudian hasil rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah secara langsung dalam masa tanggal darurat jangka pendek ini di samping tadi anggaran operasional dan logistik pemerintah pusat melalui BNPB juga akan membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tandasnya.  (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved