Berita Pati

Gel Anti Gatal Berbahan Pelepah Pisang Pelajar MA Salafiyah Kajen Pati Raih Prestasi Internasional

Dua pelajar Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, meraih prestasi di ajang internasional.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Ulil Albab dan Asrina Citra Hidayah, siswa MA Salafiyah Kajen, Pati, mendemonstrasikan proses pembuatan gel anti gatal berbahan pelepah pisang, Senin (26/12/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Dua pelajar Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, meraih prestasi di ajang internasional. 

Mereka ialah Ulil Albab dan Asrina Citra Hidayah. Keduanya baru saja meraih bronze medal dari World Innovative Science Project Olympiad (WISPO) yang digelar oleh Indonesia Scientific Society (ISS) belum lama ini. 

Kedua siswa MA Salafiyah Kajen itu mempunyai ide untuk membuat gel anti gatal. Gagasan itu muncul setelah melihat persoalan para santri pondok pesantren yang kerap mengalami penyakit kulit. 

Ulil Albab mengatakan, atas persoalan itu, pihaknya mencoba mencari solusi. 

Hingga akhirnya ia bersama Asrina menemukan bahwa batang pisang memiliki kandungan Tanin, Saponin, dan Flavonoid yang dinilai efektif menghambat pertumbuhan bakteri.

“Khususnya pisang raja yang banyak ditemukan di sekitar sekolah kami. Biasanya setelah berbuah, batang atau pelepah pisang akan dibuang begitu saja. Jadi kami manfaatkan saja," jelas siswa Kelas XII ini di MA Salafiyah Kajen, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Hasaneni Wanita Emas Cabut Pernyataan Gratifikasi Seks Ketua KPU RI, Farhat Ngotot: Ada Intimidasi

Baca juga: Realisasi Target Pajak Kendaraan Samsat Kudus Capai 98,99 Persen, Kurang Rp1,74 Miliar

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kudus Hari Ini, Selasa 27 Desember 2022: Hujan Seharian, Sedia Payung!

Ulil Albab mengatakan butuh waktu sekira dua bulan untuk membuat gel anti gatal itu. Menurut dia, kendalanya berada saat proses ektraksi. Untuk menemukan formulasi yang tepat, ia bahkan harus melakukan banyak percobaan.

Guru pembimbing Ulil Albab dan Asrina, Isyarotuz Zakiyyah menjelaskan, temuan anak didiknya yang diberi nama Saka Banana Gel itu berhasil mendapatkan medali perunggu dari ajang WISPO yang digelar Indonesia Scientific Society. 

Pada kompetisi itu, proyek penelitian kedua siswa yang ia bimbing bersaing dengan 200 proyek dari 22 negara.

"Sedangkan yang masuk final itu dari Indonesia, Khazaktan, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Armenia,” kata dia.

Isyarotuz Zakiyyah menilai temuan siswa MA Salafiyah Kajen itu memiliki banyak kelebihan. 

Menurut dia, selama ini jarang ada obat gatal yang berbentuk gel. Obat gatal dalam bentuk gel ini terasa lebih adem di kulit ketika dioleskan.

“Kelebihan lainnya adalah bahannya yang menggunakan pelepah pisang, yang sebelumnya tidak memiliki nilai manfaat sekarang bisa bernilai guna,” kata dia.

Menurut dia, dari segi ekonomis, gel anti gatal itu sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Sebab biaya produksinya cukup terjangkau.

“Dengan minimnya biaya produksi itu tentu bisa membantu anak-anak pondok yang memiliki masalah gatal juga,” tutur Isyarotuz Zakiyyah.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved