Berita Kudus
Buntut Lawan PSIR, Manajemen Persiku Kudus Adukan Wasit ke Asprov PSSI Jateng
Manajemen Persiku Kudus mengadukan wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara Persiku Kudus melawan PSIR Rembang Sabtu (24/12/2022).
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Manajemen Persiku Kudus mengadukan wasit yang memimpin jalannya pertandingan antara Persiku Kudus melawan PSIR Rembang yang berlangsung pada Sabtu (24/12/2022). Aduan yang dilayangkan ke Asprov PSSI Jateng itu pertandingan yang dipimpin wasit bernama Erwin dinilai tidak adil.
Manajer Persiku Kudus, Achmad Faisal, mengatakan, seusai pertandingan pihaknya langsung menggelar rapat pengurus. Rapat itu menghasilkan keputusan bahwa pihaknya mengadukan wasit ke Asprov PSSI Jateng.
“kami sudah mengajukan banding dengan berbagai alasan sudah langsung kami kirimkan, karena form pengaduan ada batas maksimalnya satu jam setelah pertandingan harus sudah diterima, makanya semalam langsung kami cepat-cepat semoga saja dapat jawaban dari Asporv. Kami tunggu,” kata Achmad Faisal, Minggu (25/12/2022).
Baca juga: Ratusan Wisatawan Tertahan di Karimunjawa, Ini Opsi yang Disiapkan Pemkab Jepara
Baca juga: Kunjungi Semarang Zoo, Raffi Ahmad: Tahun Depan Rans Entertainment Kolaborasi di Semarang
Baca juga: DPRD Kudus Sentil Pemkab Soal Keasrian Lingkungan Imbas Proyek Infrastruktur
Materi aduan yang pihaknya sampaikan di antaranya berupa keputusan wasit yang memberikan tendangan dari titik putih alias penalti untuk PSIR Rembang pada menit ke-61. Menurutnya, keputusan itu sangat melukai pihaknya, pasalnya terjatuhnya pemain Laskar Dampo Awang di kotak penalti Macan Muria bukan suatu pelanggaran, melainkan aksi diving.
“Di saat terjadinya jatuh pemain dari Rembang semuanya orang tahu itu diving. Justru diving itu seharusnya diberikan sanksi pelanggaran untuk pemain PSIR. Tapi justru malah dikenakan ke kami,” kata Achmad Faisal.
Kemudian, materi aduan berikutnya misalnya menyangkut handball di ruang penalti PSIR Rembang. Menurut Faisal saat terjadi handball wasit melihatnya, namun Persiku tidak diberi hadiah penalti.
“Beberapa handball di ruang penalti Rembang itu jelas-jelas di depan wasit dan wasit lihat dan tidak memberikan sanksi itu. Semacam itu, jadi ada kejadian yang unfair ya,” kata Achmad Faisal.
Dalam pertandingan tersebut sempat terjadi hujan protes dari manajemen Persiku Kudus. Protes itu datang setelah peluit panjang ditiup wasit. Saat itu juga, pemain dari kedua tim tidak bisa keluar stadion lantaran dari luar banyak suporter yang menggedor pintu stadion. Lantas untuk menghindari terjadinya kericuhan, aparat kepolisian mengamankan wasit sampai keluar stadion menggunakan truk polisi.
Diketahui dalam pertandingan penentu di babak 18 besar Liga 3 Jateng tersebut Persiku kalah atas PSIR rembang dengan skor tipis 0-1. Alhasil Persiku Kudus hanya mampu mengantongi 3 poin bekal pertandingan melawan PSIP Pemalang sebelumnya.
Hasil itu, dikatakan Achmad Faisal, membuat Persiku hanya mendapat peluang kecil untuk lanjut dan beranjak dari babak 18 besar Liga 3.
“Tapi kalau dari hasil kemarin memang kami poin cuma 3. Kami sama dengan Persak Kebumen. Kami masuk 10 besar. Kalau 8 besar tidak masuk lagi. Semoga nanti 10 besar bisa ikut kuota Liga 2,” kata Faisal.