Berita Jateng
Siswi SMA Batang Berjoget Sambil Pose Tak Senonoh, Kepala Disdikbud Jateng: Kena Sanksi Sosial
Siswa berseragam SMA tersebut berjoged ala joged Tiktok, kemudian satu siswa menyodorkan payudara ke arah kamera.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
Ia juga menekankan, pentingnya tiga pihak tersebut namun lingkungan tidak bisa diatur oleh pihak terkait.
Untuk itu, ia mengimbau guna menjaga kondusifitas anak, perlu terjalin komunikasi antara sekolah dan orang tua.
Meskipun, ia memahami sebagian orang tua memasrahkan pendidikan anak sepenuhnya pada sekolah dan tidak turut aktif dalam perkembangan pendidikan ana.
"Adanya Kurikulum Merdeka menuntut peran besar orang tua guna mendidik anak karena saat ini siswa sebagai pusat pembelajaran," ujar Agustina.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, disadari bahwa sebagian besar waktu anak dihabiskan di luar sekolah dan dengan adanya kurikulum baru maupun perubahan kurikulum, orang tua diminta berpartisipasi aktif.
Harapannya tak ada lagi pihak yang merasa perlu bertanggung jawab untuk mendidik dan membentuk karakter siswa, karena kembali lagi, yang paling berperan ialah orang tua.
Baca juga: Hadapi Libur Nataru, Museum Lawangsewu Tambah Jam Kunjungan dan Wahana Hiburan
Sosialisasi Kurikulum Merdeka diikuti oleh para kepala sekolah dan guru tingkat SMP se Kota Semarang itu, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerjasama dengan DPR RI.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Drs. Zulfikri Anas, M.Ed.
Pembicara dalam sosialisasi ialah Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah Darmadi dan pemerhati pendidikan Muhammad Aulia Assyahidin.
Yoga Anggraena selaku Koordinator Substansi Kurikulum Kemendikbud Ristek bertindak sebagai moderator. (*)