Berita Jateng
Siswi SMA Batang Berjoget Sambil Pose Tak Senonoh, Kepala Disdikbud Jateng: Kena Sanksi Sosial
Siswa berseragam SMA tersebut berjoged ala joged Tiktok, kemudian satu siswa menyodorkan payudara ke arah kamera.
Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sebuah video viral di Tiktok diduga dilakukan oleh sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Batang viral karena berjoged erotis di Jawa Tengah.
Siswa berseragam SMA tersebut berjoged ala joged Tiktok, kemudian satu siswa menyodorkan payudara ke arah kamera.
Dengan seragam putih abu-abu, para siswa juga menunjuk papan identitas sekolah yang berlokasi di Kabupaten Batang Jawa Tengah.
Video berdurasi 14 detik tersebut beredar di aplikasi Whatsapp dan terunggah di akun Twitter @batang.update.
Baca juga: Hadapi Libur Nataru, Museum Lawangsewu Tambah Jam Kunjungan dan Wahana Hiburan
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengatakan bahwa siswa tersebut telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kejadian serupa.
Ia menyatakan pelaku joged telah menyesal dan meminta maaf dan diharapkan hal tersebut menjadi pembelajaran bagi siswa untuk bijak dalam menggunakan gawai dan media sosial.
"Awalnya kan dia unggah ke Tiktok, baru ditonton 9 orang dan ada yang mengingatkan untuk menghapus, sudah dia hapus. Tapi ternyata ada satu orang yang mengunduh video, diunggah ulang, sehingga tersebar di sosial media," ungkapnya pada TribunMuria.com.
Ia kembali menegaskan bahwa tak akan memberikan hukuman atau sanksi dalam bentuk apapun pada siswa tersebut.
Pasalnya, peristiwa tersebut sudah memberinya hukuman secara sosial, baik oleh warganet maupun warga masyarakat.
"Semoga jadi pembelajaran bagi semuanya dan sebagai edukasi bahwa ini efek mengunggah konten tidak senonoh di sosial media, mendapat hukuman dari masyarakat, teman, secara sosial sudah memberikan efek jera pada mereka," terang Uswatun.
Hal tersebut ia sampaikan saat Sosialisasi Kurikulum Merdeka bersama Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Agustina Wilujeng Pramestuti pada Sabtu (17/12/2022) di MG Setos Hotel Kota Semarang.
Pada kesempatan tersebut, Agustina menyampaikan bahwa pihak yang berperan dalam pendidikan ialah sekolah, orang tua, dan lingkungan.
Ketiga pihak tersebut memiliki peran dan tanggung jawab yang sama pentingnya.
Ia mencontohkan, dengan pendidikan sekolah yang baik, kurikulum yang sudah menyesuaikan perkembangan zaman, namun bila keluarga dan lingkungan tidak mendukung, menjadikan siswa bingung.
"Kalau tidak sinkron kan susah, maka perlu disinkronkan yang diajarkan dan dibentuk di sekolah karakter seperti apa dan juga harus kesepakatan tiga pihak, baik sekolah, orang tua, dan lingkungan," tutur Agustina.
Ia juga menekankan, pentingnya tiga pihak tersebut namun lingkungan tidak bisa diatur oleh pihak terkait.
Untuk itu, ia mengimbau guna menjaga kondusifitas anak, perlu terjalin komunikasi antara sekolah dan orang tua.
Meskipun, ia memahami sebagian orang tua memasrahkan pendidikan anak sepenuhnya pada sekolah dan tidak turut aktif dalam perkembangan pendidikan ana.
"Adanya Kurikulum Merdeka menuntut peran besar orang tua guna mendidik anak karena saat ini siswa sebagai pusat pembelajaran," ujar Agustina.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka, disadari bahwa sebagian besar waktu anak dihabiskan di luar sekolah dan dengan adanya kurikulum baru maupun perubahan kurikulum, orang tua diminta berpartisipasi aktif.
Harapannya tak ada lagi pihak yang merasa perlu bertanggung jawab untuk mendidik dan membentuk karakter siswa, karena kembali lagi, yang paling berperan ialah orang tua.
Baca juga: Hadapi Libur Nataru, Museum Lawangsewu Tambah Jam Kunjungan dan Wahana Hiburan
Sosialisasi Kurikulum Merdeka diikuti oleh para kepala sekolah dan guru tingkat SMP se Kota Semarang itu, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerjasama dengan DPR RI.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Drs. Zulfikri Anas, M.Ed.
Pembicara dalam sosialisasi ialah Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah Darmadi dan pemerhati pendidikan Muhammad Aulia Assyahidin.
Yoga Anggraena selaku Koordinator Substansi Kurikulum Kemendikbud Ristek bertindak sebagai moderator. (*)