Pembunuhan Iwan Budi

Peringatan 100 Hari Meninggalnya Iwan Budi, Keluarga Berharap Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Memperingati 100 hari kematian Iwan Budi -pegawai Bapenda Semarang- keluarga berharap polisi Polrestabes Semarang segera menetapkan tersangka.

TribunMuria.com/Muhammad Fajar Syafiq Aufa
Misa arwah memperingati 100 hari meninggalnya pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang tersebut, Iwan Budi, digelar keluarga korban di Gereja Santa Maria Fatima, Banyumanik, Kota Semarang, Senin (5/12/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Keluarga Iwan Budi menggelar misa arwah memperingati 100 hari meninggalnya pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang tersebut, Senin (5/12/2022).

Misa arwah 100 hari kematian Iwan Budi digelar di Gereja Santa Maria Fatima, Banyumanik.

Dalam misa itu, Theresia Alvita Saraswati --anak pertama Iwan Budi-- menyampaikan harapan dari keluarga.

Baca juga: Jokowi Respon Surat Keluarga Iwan Budi, Restui Kantor Staf Presiden Bentuk Tim Khusus

Baca juga: Doa Lintas Iman di TKP Penemuan Jasad Iwan Budi Bareng Gusdurian, YAS: Segera Ada Titik Terang

Baca juga: Kasus Pembunuhan Iwan Budi Jadi Sorotan Nasional, Ketua Kompolnas Terjun Langsung Ke Semarang

Theresia dan keluarga berharap, pengusutan kasus pembunuhan terhadap ayahnya yang hingga kini masih berjalan, bisa segera menemui titik terang.

"Berharap dari pihak kepolisian atau manapun yang masih mengupayakan keadilan ini, tetap dicari siapa pelakunya, kalau bisa dalam waktu dekat mungkin ada yang bisa ditangkap."

"Atau mungkin ada bukti baru, dalam perkembangannya," ujarnya Kepada Tribunmuria.com.

Sementara itu, pengacara keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setiawan (YAS), meminta Polrestabes Semarang untuk segera menetapkan tersangka dalam waktu dekat ini.

Meski kata dia, bisa jadi yang ditetapkan sebagai tersangka terlebih dahulu bukanlah eksekutor utama dalam kasus ini.

"Kita harapkan dalam waktu dekat ini lah sudah ada tersangka yang ditetapkan gitu."

"Baik itu (tersaangka) yang membantu atau mungkin yang menghalangi penyidikan atau menyembunyikan informasi," harapnya

Dirinya sebagai pengacara keluarga Iwan Budi mengaku telah melakukan koordinasi dengan Polrestabes Semarang agar kasus ini tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Kita audiensi terus, dengan Polrestabes Semarang, hampir setiap minggu kita ketemu polisi."

"Ini kan sudah 3 bulan ya, sudah 100 hari, ya mohon selekasnya ada tersangka yang ditetapkan oleh kepolisian, supaya keadilan juga lekas ketemu," tutupnya

Dari pantauan Tribunmuria.com di lokasi, tampak Theresia Alvita Saraswati berpidato dalam misa 100 hari meninggalnya Paulus Iwan Budi Prasetijo di Gereja Santa Maria Fatima, Banyumanik, Kota Semarang.

Seusai pidato, anak pertama Iwan Boedi, juga sempat menyanyikan sebuah lagu untuk almarhum ayahnya.

Kasus Iwan Budi jadi sorotan nasional, Kompolnas ke Semarang

Penanganan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Kota Semarang Paulus Iwan Budi menjadi sorotan nasional. 

Termasuk di antaranya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang langsung memberikan supervisi kepada Satreskrim Polrestabes Semarang terkait penanganan perkara tersebut.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan pada kegiatan supervisi itu bertemu istri korban dan pengacaranya untuk mendalami beberapa informasi.

Setelah itu pihaknya langsung melakukan gelar perkara dengan tim Satreskrim Polrestabes Semarang.

"Kami sudah dapat gambaran dan kami lanjutkan diskusi apa-apa yang bisa kami sarankan."

"Beberapa masukan kami juga sampaikan. Nanti bisa menjadi bahan."

"Kami selalu memberikan dukungan jika nanti terjadi kendala agar nanti penyelidikan bisa berjalan dengan lancar," tutur dia, Jumat (25/11/2022)..

Terkait dengan adanya keterangan saksi yang selalu berubah-ubah, Kompolnas akan melakukan rapat dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Pertemuan itu bertujuan untuk kepentingan pemeriksaan yang dilakukan penyidik.

"Artinya jika ada hal-hal birokasi yang harus dilalui, maka nanti akan dicarikan solusinya," imbuhnya.

Dikatakannya, pengungkapan kematian Iwan Budi masih dalam tahap penyelidikan.

Pihaknya akan mengumpulkan temuan-temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kasus ini telah di back up Bareskrim Polri. Pengungkapan kasus itu  dengan pendekatan scientifik dan sudah ada beberapa  sedang menunggu hasilnya," tuturnya.

Ia membenarkan kasus ini menjadi perhatian Istana Negara.

Surat dari keluarga untuk beberapa institusi telah diterima dan direspon termasuk diantaranya Kompolnas.

"Kami dari Kompolnas memang sudah menjadwalkan jauh-jauh hari karena ada kasus Kanjuruhan, jadi kami baru bisa melakukan hari ini.  Kami selalu optimis kasus ini segera terungkap," tandasnya.

Sementara itu pengacara keluarga korban Yunantyo Adi Setiawan menambahkan Kompolnas melakukan supervisi ke Polrestabes Semarang karena kasus pembunuhan Iwan Budi menjadi atensi dari Menkopolhukam Mahfud MD, yang juga merupakan Ketua Kompolnas.

Oleh sebab itu Kompolnas ingin mengetahui lebih dalam perkara tersebut dan dikoordinasikan dengan Menkopolhukam.

"Kami tidak ingin berlarut-larut. Kami tidak ingin seperti kasus Udin, Marsinah tidak terungkap," tutur dia.

Surat keluarga direspon Jokowi

Surat yang dikirimkan keluarga Iwan Budi -pegawai Bapenda Semarang korban pembunuhan- ke Istana Negara mendapat Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Presiden Jokowi mengutus Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) membentuk tim khusus mengumpulkan data terkait kasus pembunuhan Iwan Budi.

Hal ini disampaikan kuasa hukum keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setiawan, di sela-sela acara tabur bunga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuna jasad Iwan Budi, kawasan Pantai Marina, Semarang, Selasa (17/11/2022).

"Surat yang dikirimkan keluarga mendapat respon dari Presiden, dalam hal ini Kantor Staf Presiden (KSP) telah membentuk tim untuk mengusut kasus ini," kata Yunantyo Adi Setiawan (YAS).

YAS menyatakan, keluarga bersyukur surat yang dikirimkan mendapat respon baik. 

Ditegaskan, selain berkirim surat ke Presiden, keluarga juga akan bersurat kepada Panglima TNI dan Kapolri.

Dituturkan, ini merupakan upaya keluarga untuk mendapatkan keadilan dan atensi, agar kasus ini diusut tuntas.

Hanya, dalam upaya bersurat ke Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengalami sedikit kendala.

Musababnya, terang YAS, Thersia Alvita Saraswati yang merupakan anak pertama dari almarhum Iwan Budi, mengalami gejolak batin, setelah ia membacakan surat untuk Presiden Jokowi, pada beberapa waktu lalu, sebelum surat itu dikirimkan ke Istana Negara.

"Sehingga mungkin dalam satu, dua hari ini, kami akan mewakili keluarga untuk menyampaikan suart untuk Panglima TNI."

"Keluarga juga berharap, bisa bertemu langsung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa," imbuhnya. 

Bacakan surat untuk Presiden di sela-sela doa arwah

Sebelumnya diberitakan, keluarga Iwan Budi --pegawai Bapenda Kota Semarang, korban pembunuhan-- resmi bersurat kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Sebelum dikirimkan kepada Presiden Jokowi, pada Kamis (3/11/2022) kemarin, keluarga sempat membacakan petikan surat tersebut di hadapan awak media dan Pastor Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi Purnomo.

Dalam surat tersebut, keluarga meminta atensi Presiden Jokowi, terhadap penuntasan pengungkapan kasus pembunuhan Iwan Budi yang sangat keji.

Anak pertama Iwan Budi, Theresia Alvita Saraswati mengatakan, surat yang ditunjukkan untuk Jokowi itu dikirim ke Istana Negara.

"Kita kirim hari ini tanggal 3," kata anak pertama korban yang akrab dipanggil Saras kepada awak media, pada Kamis (3/11/2022). (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved