Berita Jateng
Hujan Deras Lima Jam, Rendam Ratusan Rumah di Desa Prupuk Utara Kabupaten Tegal
Ratusan rumah warga yang berada di sepanjang Sungai Pemali terendam banjir dengan ketinggian air berangsur naik karena hujan deras selama lima jam.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Hujan deras di wilayah Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, sejak sore pukul 18.00 WIB sampai malam 23.00 WIB, Jumat (18/11/2022) kemarin.
Hal itu membuat meluapnya Sungai Pemali yang lokasinya di sepanjang Desa Prupuk Utara.
Akibatnya, ratusan rumah warga yang berada di sepanjang Sungai Pemali terendam banjir dengan ketinggian air berangsur naik.
Dari yang awalnya diatas lutut orang dewasa, sekitar pukul 22.00 WIB ketinggian air naik lagi menjadi lebih dari 1 meter.
Baca juga: 22 Titik Terdampak Banjir dan Longsor di Banyumas, Budi: Lima Jalan Terputus dan Rusak
Mendapati laporan bencana banjir bandang yang terjadi di wilayahnya, Kepala Pelaksanaan (Kalak) BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah, langsung mendatangi lokasi kejadian bencana untuk mengecek situasi dan tentunya kondisi warga desa setempat.
Tidak hanya melakukan pengecekan dan pantauan langsung, Elliya bersama relawan BPBD langsung memberikan bantuan sementara yang paling dibutuhkan warga seperti sembako dan lain-lain.
Kemudian pada keesokan harinya Sabtu (19/11/2022), Kalak BPBD kembali meninjau lokasi banjir bandang di Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, dan kali ini bersama Bupati Tegal, Umi Azizah.

Menurut data yang Elliya peroleh, wilayah yang terdampak banjir bandang di Desa Prupuk Utara yaitu RT 01/RW 03 sebanyak 15 rumah dan 15 KK.
Kemudian RT 02/RW 03 sebanyak 20 rumah dan 30 KK.
Selanjutnya ada di RT 03/RW 03 yang terdampak 20 rumah. Kemudian RT 04/RW 03 ada 32 rumah yang terdampak dengan total 40 KK.
Adapun di RT 05/RW 03 sebanyak 45 rumah warga yang terdampak banjir bandang dengan total 65 KK.
Selanjutnya ada di RT 06/RW 03, total 47 rumah warga terdampak dan total 65 KK.
Sedangkan terakhir yang terdampak ada di RT 07/RW 03, sebanyak 60 rumah dengan total 75 KK.
Sehingga jika ditotal keseluruhan rumah warga yang terdampak banjir bandang sebanyak 239 rumah.
"Saat mendapat laporan saya langsung datang ke lokasi bencana untuk memastikan kondisi sekaligus memberikan bantuan sementara. Sejauh ini warga masih mengungsi di tempat yang aman, jumlahnya sekitar 390 warga yang mengungsi terutama dari RT 05 dan RT 06, RW 03 Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari," ungkap Elliya, pada Tribunjateng.com, Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Sungai Meluap, Pertigaan Pasar Glonggong Jalur Jaken - Jakenan Pati Lumpuh Direndam Banjir
Sementara upaya yang sudah dilakukan oleh BPBD seperti memberikan bantuan logistik.
Selain itu, dibantu relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal dan warga, melakukan evakuasi khususnya warga yang tinggal di RT 05 dan RT 06, RW 03.
"Kalau untuk kondisi terkini alhamdulillah sudah semakin surut dan tidak ada korban jiwa. Tapi mengingat intensitas hujan masih tinggi, maka kami mengimbau warga untuk tetap waspada. Relawan kami juga tetap stanby di lokasi, dibantu relawan dari PMI, warga, unsur TNI-Polri, dan lain-lain," tuturnya.
Datang mengecek kondisi warganya, Bupati Tegal, Umi Azizah, juga langsung meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan PMI Kabupaten Tegal untuk mengadakan pengobatan gratis bagi warga yang terdampak banjir bahkan sampai kondisi pulih.
Selain itu, Umi juga membawa bantuan logistik dan kebutuhan warga lainnya.
"Tentunya saya atas nama masyarakat dan jajaran pemerintah Kabupaten Tegal turut berduka atas musibah banjir bandang yang menimpa 390 KK ini. Alhamdulillah semuanya bisa bergerak cepat membantu warga, dan saat ini mulai melakukan bersih-bersih," ungkap Umi.
Dibantu relawan BPBD, PMI, anggota TNI-Polri, warga dan lain-lain, Umi menyebut rumah warga yang terdampak banjir mulai dibersihkan.
Umi juga mengimbau kepada perangkat desa terutama di wilayah yang rawan terjadi bencana alam untuk membentuk relawan bencana, sehingga saat terjadi hal yang tidak diinginkan semuanya bisa teratasi dengan baik dan cepat.
"Mudah-mudahan bencana banjir bandang tidak akan terulang lagi. Kami dari semalam juga langsung memberikan bantuan, dilanjut keesokan harinya. Bantuan utama yang kami berikan adalah makanan, pakaian, selimut, sembako, dan lain-lain. Harapannya bisa meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir bandang," jelas Umi.
Baca juga: DPRD Desak Pemkot Semarang Segera Investigasi Penyebab Utama Banjir di Wahyu Utomo Ngaliyan
Terpisah, warga RW 03 Desa Prupuk Utara, Siti Rodijah, mengatakan untuk kondisi saat ini air sudah semakin surut dan tinggal meninggalkan lumpur.
Meskipun kondisi air sudah surut dan meninggalkan lumpur, tapi jika sore atau malam nanti kembali hujan, tidak menutup kemungkinan terjadi banjir susulan.
Sehingga belum semua warga membersihkan atau membereskan rumahnya, karena dikhawatirkan terjadi hujan dan banjir lagi.
"Kami semuanya masih tetap waspada dan merasa khawatir turun hujan dan banjir lagi. Sehingga sebagian warga ada yang belum beres-beres atau bersih-bersih karena takutnya kembali banjir. Intinya kami tetap waspada," imbuhnya. (dta)