Berita Nasional
Ini 5 Bidang Pelatihan yang Paling Diminati Penerima Manfaat Program Kartu Prakerja
Daftar 5 Bidang Pelatihan yang Paling Diminati Penerima Manfaat Program Kartu Prakerja di Jawa Timur, Provinsi Kedua Peserta Terbanyak setelah Jabar.
TRIBUNMURIA.COM, SURABAYA - Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan peserta Program Kartu Prakerja terbanyak setelah Jawa Barat.
Di Jawa Timur, penerima efektif Kartu Prakerja mencapai 1.515.795 orang, dengan total insentif yang sudah disalurkan sebesar Rp3,1 triliun.
Ada lima bidang pelatihan yang paling diminati penerima Kartu Prakerja di Jawa Timur.
Direktur Hukum, Umum, dan Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Sidiq Juniarso, mengungkapkan lima bidang paling diminati tersebut.
Pertama bidang Penjualan dan Pemasaran (jenis pelatihan telemarketing, strategi pemasaran, serta membuat konten pemasaran).
Kedua, Gaya Hidup (membuat dan merakit kerajinan tangan, tata rias, belajar merancang busana).
Ketiga, Makanan dan Minuman (mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, dan barista).
Keempat, Manajemen (menentukan dan mendirikan badan usaha, teknik wawancara, bagi HR). Kelima, Bahasa Asing (kelas Bahasa Inggris wawancara kerja, IELTS Lesson).
“Pelaksanaan Program Kartu Prakerja di Jawa Timur dianggap tepat sasaran karena 75 persen peserta mengaku melampirkan sertifikat pelatihan pada saat melamar kerja."
"Selain itu, 33 persen penerima manfaat yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha,” katanya, saat Sosialisasi Peraturan Presiden No. 113 tahun 2022 (Perpres 113/2022) tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja di Surabaya, kemarin.
Calon penerima manfaat harus gunakan cara prosedural
Sementara itu, Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Salamat Simanullang, menegaskan calon penerima manfaat harus menggunakan cara-cara yang prosedural dan akuntabel untuk dapat mengikuti Program Kartu Prakerja.
Yakni, harus mendaftar dengan identitas diri valid, menggunakan cara prosedural dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dia menegaskan, jika sampai diketahui ada prosedur kecurangan dalam memperoleh bantuan pemerintah tersebut, maka ada konsekuensi hukum yang akan dihadapi.
“Dari sisi penerima, kita berharap agar masyarakat berusaha mengikuti Program Kartu Prakerja secara akuntabel."