Berita Jepara

Macan Tutul Jawa di Pegunungan Muria Mangsa 4 Kambing Warga Desa Tempur Jepara

Macan tutul Jawa di pegunungan Muria Jepara, memangsa empat ekor kambing milik warga Desa Tempur, Kecamatan Keling. Macan tutul diduga kelaparan.

Istimewa
Ilustrasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas). 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Empat ekor kambing milik warga di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, dimangsa hewan buas.

Warga menduga, keempat ekor kambing ternak tersebut dimangsa macan tutul Jawa (panthera pardus melas).

Hal ini tentu meresahkan warga desa yang berada di kawasan Pegunungan Muria tersebut.

Baca juga: Macan Kumbang di Pegunungan Muria Terancam Punah, Pj Bupati Dukung Status Hutan Konservasi

Salah seorang warga setempat, Junaidi, mengungkapkan 4 ekor kambing telah dimangsa selama sebulan ini.

Tiga ekor kambing mati, dan satu ekor masih bisa diselamatkan.

Terakhir, kambing milik warga didatangi macan tutul Jawa, pada Selasa (25/10/2022) sekira pukul 20.00 WIB.

"Warga sempat melihat macan. Macan tutul, hendak memangsa anakan kambing," kata Junaidi kepada tribunmuria.com, Rabu 26 Oktober 2022.

Namun, macan tutul itu tak membawa lari kambing anakan karena ketahuan warga.

Kondisi kambing mengalami luka robek di bagian perut.

Kata Junaidi, karena sudah terluka parah, kambing itu kemudian disembelih oleh pemiliknya.

Dia menerangkan, kejadian macan tutul turun ke permukiman warga biasanya karena induk macan mencari mangsa untuk mengasih makan anaknya.

Hal itu yang membuat beberapa kambing milik warga dimangsa macan tutul.

Bupati Jepara dukung status hutan konservasi

Sebelumnya diberitakan, spesies macan tutul jawa atau macan kumbang di kawasan hutan pegunungan Muria terancam punah.

Saat ini di hutan Muria itu diperkirakan terdapat 16 ekor macan kumbang yang memiliki nama latin panthera pardus melas.

General Manager Corporate Development Djarum Foundation, FX Supanji, mengatakan belasan ekor macan kumbang atau macan tutul jawa itu berhasil diketahui melalui kamera trap pada 2019 lalu.

Dia meminta dukungan kepada kepala daerah di kawasan pegunungan Muria, termasuk Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, untuk mendukung kelestarian kawasan hutan Muria dan menjaga ekosistem hewan dilindungi itu.

Satu di antara banyak cara melindungi macan tutul jawa atau macan kumbang itu adalah mengubah status hutan lindung menjadi hutan konservasi. 

Untuk itu Supanji meminta dokumen kepada kepala daerah untuk pengajuan perubahan status hutan itu, kepada Gubernur dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kawasan pegunungan Muria itu meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Pati.

Pada Selasa 23 Agustus 2022 lalu pihaknya sudah menemui Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.

“Alhamdulilah respon dari pak Bupati sangat baik dan mendukung," kata Supanji.

Dia membeberkan habitat macan tutul jawa di pegunungan Muria sekira 5 ribu hektar.

Dari luasan itu saat ini hanya tersisa 2 hektar yang kondisinya masih bagus. 

Sementara sisa luasan yang lain berupa hutan produksi kopi.

Dia meminta semua pihak jangan menggangu habitat macan tutul jawa untuk menjaga keberlangsungan hewan tersebut.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mendukung perlindungan macan tutul jawa yang berada di pegunungan Muria. 

Menurutnya macan tutul jawa tersebut hewan langka, sehingga harus dilindungi habitatnya.

“Perlindungan ini penting, sebab spesies ini terancam punah."

"Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk menjaganya," kata Edy dalam keterangannya kepada tribunmuria.com, Jumat 26 Agustus 2022.

Edy meminta kesadaran masyarakat menjaga keseimbangan ekosistem di hutan Muria agar hewan-hewan dilindungi tidak punah. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved