Pegawai Bapenda Semarang Hilang
Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Iwan Budi, Danpomdam IV/Diponegoro Beber Hasil Penyelidikan
2 anggota TNI Pomdam IV/Diponegoro diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi, pegawai Bapenda Kota Semarang. Danpomdam beber hasil penyelidikan
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
- Dua anggota Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) IV/Diponegoro diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi, pegawai Bapenda Kota Semarang.
- Pomdam IV/Diponegoro pun telah melakukan penyelidikan awal , terkait dugaan keterlibatan anggotanya tersebut.
- Seperti apa hasilnya? Berikut pemaparan Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi.
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dua oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) (sebelumnya disebutkan tiga orang) diduga terlibat dalam pembunuhan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi.
Kedua anggota TNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi adalah personel dari Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) IV/Diponegoro, yakni Kapten AG dan Peltu HR.
Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro (Danpomdam) Kolonel Rinoso Budi menyampaikan hasil penyelidikan internal terkait adanya dua anggota TNI terlibat kasus Pembunuhan PNS Semarang Iwan Budi.
Menurut Rinoso, hasil penyelidikan internal belum ada bukti cukup yang mengarah kepada terlibatnya oknum anggota TNI AD dalam kasus pembunuhan pegawai Bapenda Semarang, Iwan Budi.
"Kesimpulannya sampai saat ini belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum anggota TNI," ujarnya saat konferensi pers di Pomdam IV Diponegoro, Kamis (13/10/2022).
Bermula dari rekaman CCTV
Keterkaitan dua anggota TNI AD dalam kasus pembunuhan PNS Semarang Iwan Budi mencuat dari rekaman CCTV yang identik dengan anggota TNI.
Hasil itu juga diperkuat dengan keterangan beberapa saksi.
Menurut Rinoso, penyidik Pomdam IV Diponegoro lantas mengamankan sepasang suami istri: Kapten AG dan NR.
Selepas itu mengamankan HR, mereka dijemput anggota TNI dari masing-masing rumahnya, pada Senin (19/9/2022) pukul 23.00 WIB.
Kapten AG dan HR mereka berdua merupakan anggota TNI AD yang diduga terlibat pembunuhan Iwan Budi.
Sedangkan NR istri dari AG seorang PNS teman dari Iwan Budi.
"Keterangan saksi-saksi ada keterlibatan anggota TNI AD lalu kami menyerahkan AG dan istrinya NR ke Polrestabes Semarang beserta handphonenya untuk penyidikan lebih lanjut," jelasnya.
Namun keesokan harinya, NR dibebaskan pada 20 September 2022 pukul 17.00.
"Ternyata belum ada bukti permulaan yang cukup," katanya.
Di samping itu, hasil rekaman CCTV diduga anggota TNI AD inisial Kapten AG melintas di tower Marina dekat lokasi kejadian dengan mengendarai N-Max pada tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.12.
Sedangkan korban Iwan Budi melintas di Tower Marina dekat lokasi kejadian tanggal 24 Agustus 2022 pukul 07.24.
Ia mengaku, memang AG memiliki N-Max tapi bedanya tidak ada stiker kuning seperti di kamera CCTV.
Ransel dan jaket yang dikenakan juga tidak ada.
"Kami sudah geledah rumah AG, tidak ada," ujarnya.
Selepas didalami, ternyata pemotor N-Max itu adalah DE seorang satpam di Binus School.
Lokasi sekolah memang berada di sekitar area pembunuhan.
"Keesokan harinya terbukti ternyata pemotor N-Max merupakan pegawai Binus," bebernya.
Perbedaan hasil pemeriksaan Pomdam dan polisi
Ia juga mengungkap ada hasil berbeda dari pemeriksaan antara Pomdam dengan polisi.
Perbedaannya dari keterangan dua saksi yakni AG portal (penjaga portal) dan HRD.
Sebelumnya dua saksi mengaku mengenal anggota TNI AD tersebut,tapi saat dibebaskan dan pihaknya meminta izin Polrestabes Semarang untuk ikut memeriksa sebagai saksi ternyata ada keterangan berbeda.
Hasilnya saksi AG portal tidak mengenal dan tidak melihat kedua oknum anggota TNI di lokasi kejadian.
"Memang yang diduga polisi tersangka itu dua , anggota TNI itu AG dan HR mereka polisi militer," jelasnya.
Istri Kapten AG adalah keponakan Sukawi
Di sisi lain, keterkaitan antara AG dan HR dalam kasus itu adalah soal motif korupsi tahun 2010 oleh Wali Kota Semarang kala itu yakni Sukawi.
Sebab dua oknum TNI ini dulunya dikenal dekat.
Bahkan, istri AG yakni NR merupakan keponakan dari Sukawi.
Diakui Danpomdam, bukti ke arah pembunuhan dengan motif itu belum cukup.
"Kami berupaya untuk obyektif. Kami mengungkap dengan penyidik profesional," katanya.
Hasil penyelidikan Pomdam IV Diponegoro tersebut selesai Sabtu, 24 September 2022.
Saksi dua orang AG portal (penjaga pintu portal) ditangkap Polrestabes Semarang tanggal 19 September 2022 pukul 11.00 WIB.
Sudah dibebaskan tanggal 20 September 2022 pukul 10.45.
Keterangan saksi itu tidak mengenal dan tidak melihat dua anggota oknum TNI AD.
Saksi kedua HRD ditangkap Polrestabes Semarang tanggal 19 September 2022 sekira pukul 17.15.
Hasil penyelidikan Pomdam IV Diponegoro sudah diserahkan ke komando atas sebagai laporan Pangdam IV Diponegoro dan Danpuspomad.
"Kami serahkan juga ke institusi Polri dalam hal ini adalah Polda Jateng dan Polrestabes Semarang sebagai bahan koordinasi dalam melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar membantah adanya penetapan tersangka dari dua oknum TNI AD yakni AG dan HR.
Pihaknya mengaku, masih dalam tahap pemeriksaan saksi atas keterlibatan oknum TNI bukan sebagai tersangka.
"Maka kami serahkan ke sana (TNI). Kalaupun kemudian tidak terbukti bilang saja tidak terbukti," katanya saat dihubungi wartawan.
Ia mengatakan, sejauh ini juga sudah melalukan pemeriksaan dua saksi sipil menggunakan lie detector.
Hasilnya, D pemilik N-Max tidak keadaan sehat sehingga tak dapat disimpulkan.
Sedangkan AG sang penjaga portal tidak ada masalah.
"Keterangan boleh dikatakan jujur," ungkapnya.
Jadi atensi Panglima TNI
Sebelumnya diberitakan, tiga oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga terlibat dalam pembunuhan saksi kasus korupsi hibah tanah di Mijen, Kota Semarang tersebut.
Ketiga oknum TNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi tersebut, kini sedang diperiksa.
Status ketiga oknum TNI tersebut saat ini masih sebagai saksi.
Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, saat berada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (12/10/2022).
"Sudah, kami sedang melakukan proses hukum."
"Jadi, memang itu kan informasi yang di-sharing berdasarkan penyidikan yang dilakukan Polda dan kami sekarang sedang melakukan proses terus," ujar
Andika Perkasa mengungkapkan, mendapatkan informasi dari Polda Jateng, terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan ini, dua hari setelah ditemukannya jenazah Paulus Iwan Budi.
Jenazah ASN Pemerintahan Kota Semarang ini ditemukan pada 8 September 2022.
"Kami memeriksa tiga (orang), sejauh ini. Inisialnya saya agak lupa," ungkapnya.
Pemeriksaan berjalan, belum ada kesimpulan
Proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota, lanjut Andika Perkasa, saat ini masih terus berjalan.
"Kami belum menyimpulkan ke situ tetapi kami sebut person of interest atau mereka-mereka yang ingin kami dalami," tuturnya.
Andika Perkasa menegaskan, mengontrol terus perkembangan proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota tersebut.
"Langsung saya kontrol per pekannya, ditangani oleh Kodam tetapi laporan terus langsung kepada saya setiap pekan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pegawai Bapenda Kota Semarang Iwan Budi Prasetyo ditemukan tewas di Kawasan Pantai Marina Semarang, 8 September 2022.
Saat ditemukan, tubuh Iwan dalam kondisi terbakar sempurna dengan bagian tubuh tak utuh.
Iwan Budi dilaporkan menghilang, satu hari sebelum menjalani pemeriksaan di Polda Jateng sebagai saksi kasus korupsi. (Iwn)