Berita Jateng
Perangi Disinformasi Pemilu, Bawaslu Jateng Ajak Pengawas Partisipatif Kawal Melalui Medsos
Internet dan media sosial dinilai dapat memecah persatuan dalam Pemilu berkaca pada pesta demokrasi tahun 2019 yang lalu.
Penulis: Dina Indriani | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM,BATANG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jateng mengundang Sekolah Kader Pengawas Pemilu Partisipatif (SKPP) yang tersebar di Jawa Tengah untuk mengikuti penguatan pengetahuan mengenai partipasi pengawasan dalam hal Media sosial (Medsos) di Hotel Dewi Ratih, Kabupaten Batang, Kamis (6/10/2022).
Kegiatan itu mengundang narasumber dari Unit Siber Polda Jateng Endro Prabowo dan aktivis media sekaligus jurnalis Tribun Jateng Muhammad Nur Huda serta untuk memperkuat pengetahuan kepemiluan para kader SKPP diisi oleh Anggota Bawaslu Batang Khikmatun.
Baca juga: Pengawas Pemilu Perempuan Sepi Peminat, Bawaslu Batang Perpanjang Tujuh Hari di Lima Kecamatan Ini
Koordinator Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jateng, Anik Sholihatun menyampaikan, pentingnya partisipasi kaum muda di Pemilu 2024.
Menurutnya, peran mereka akan signifikan dengan berkembangnya media sosial terkini.
Pemilu 2019 menjadi catatan terbelahnya bangsa kita salah satu penyebabnya adalah internet dan medsos.
"Pengalaman itu hari ini mungkin akan dihadapi lagi, namun karena punya pengalaman harus ada langkah-langkah antisipasi agar tidak terulang Pemilu 2024, terlebih banyak didominasi pemilih muda dimana 54 persen terdiri dari generasi milenial,” jelasnya.
Baca juga: Pelajar SMKN 1 Batang Berlatih Strategi Komunikasi
Selain itu, cara pandang alumni SKPP harus bisa menjadi andalan dalam menyebarkan luas konten kebaikan pemilu untuk memerangi disinformasi pemilu di ruang siber.
“Maka dari itu materi dalam kegiatan ini dikhususkan untuk pembuatan konten menarik untuk menangkal hoaks dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyebar luaskan berita tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bawaslu Jateng ke depan akan menyebarkan konten-konten terkini dan pendidikan pemilu kepada masyarakat.
Dalam hal ini Bawaslu perlu bantuan para alumni SKPP untuk menyebarluaskan ke komunitas-komunitas yang ada di lingkunganya.
“Kader SKPP sebagai pengawas partisipatif harus ikut memantau medsos sebagai traffic light,” pungkasnya. (din)