Tragedi Kanjuruhan
Siswa dan Guru MAN 2 Kudus Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Siswa dan guru MAN 2 Kudus menggelar salat gaib dan doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di masjid kompleks madrasah, Rabu (5/10/2022).
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Siswa dan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus menggelar salat gaib dan doa bersama di masjid kompleks madrasah, Rabu (5/10/2022).
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang memakan korban nyawa sampai seratus lebih.
Doa bersama dan salat gaib ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12. Jumlahnya sekitar 1.200 siswa.
Sebelum salat gaib para siswa melantunkan asmaul husna bersama-sama. Kemudian dilanjutkan istigasah dan selanjutnya diakhiri salat gaib dan doa bersama.
Kepala MAN 2 Kudus, Shofi, mengatakan, apa yang pihaknya lakukan merupakan bentuk kepedulian dan penghormatan kepada korban yang meninggal atas targedi di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema melawan Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.
"MAN 2 Kudus melakukan doa bersama dan salat gaib ini adalah wujud kepedulian MAN 2 Kudus kepada mereka yang tertimpa musibah mudah-mudahan amal mereka diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan," kata Shofi.
Doa bersama berikut salat gaib ini lazim dilakukan oleh pihaknya.
Biasanya dilakukan saat terjadi musibah.
Untuk yang terakhir dilakukan untuk mendoakan korban tragedi Kanjuruhan, karena menurutnya korban adalah sesama warga Indonesia.
Ini merupakan bentuk kepedulian dan simpati secara sosial kepada korban.
Salah seorang siswa, Adela Zakiya Hafid, mengatakan, sangat sedih atas tragedi di Kanjuruhan.
Dia hanya berharap agar mereka yang meninggal diterima di sisi Allah.
"Kami benar-benar berduka cita soalnya ada banyak korban," katanya.
Doa bersama di SGBK Jepara
Terpisah, dalam kesempatan sebelumnya ribuan suporter Persijap dari berbagai kelompok, memadati halaman depan Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Selasa 4 Oktober 2022 malam.
Suporter Persijap Jepara dari kelompok Banaspati, CNS, dan Jetman itu, melangitkan doa bersama, sebagai bentuk solidaritas terhadap ratusan korban Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pasca-pertandingan Arema vs Persebaya itu, sedikitnya menewaskan 125 orang.
Selain para suporter, doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga dihadiri seluruh pemain dan manajemen Persijap Jepara.
Serta jajaran Forkompinda yang terdiri dari Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719 Jepara Letkol M. Husnur Rofiq.
Gus Syafiq memimpin doa untuk korban jiwa di Malang. Ribuan suporter yang mengikuti kegiatan ini mengamini doa dari tokoh agama Jepara tersebut.
Qischil Gandrum Minny, permain Persijap, mengatakan sangat bersedih atas insiden yang menimpa suporter Arema.
Apalagi sebagai pemain, ia pernah membela klub berjuluk Singo Edan itu.
"Saya sangat terpukul," kata dia di depan ribuan suporter.
Dia berharap kejadian ini terakhir lagi dan tidak ada lagi korban jiwa di sepak bola Indonesia. (*)