Berita Kudus
Stok Kedelai di Kudus Aman, Tapi Harga Mahal, Perajin Tahu Tempe Pilih Mengurangi Jumlah Produksi
Meski harga kedelai naik, namun persediaan kedelai di Kudus tidak mengalami kelangkaan.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Meski harga kedelai naik, namun persediaan kedelai di Kudus tidak mengalami kelangkaan.
Hal itu dijelaskan Muhammad Amar Ma'aruf, pengelola Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) daerah Kudus.
"Persediaan kedelai saat ini aman, cuman harganya memang tinggi Rp12.700/kilo," katanya, Kamis (29/9/2022).
Saat ini, di gudang yang dia kelola masih terdapat puluhan ton kedelai yang dikemas didalam karung dengan beragam merek.
Yakni kedelai impor merek gentong, BW dan kedelai lokal.
Baca juga: Emak-emak Anggap Cumpleng Indah Todanan Meresahkan, Gelar Demo Tuntut Penutupan Tempat Karaoke
Baca juga: Usai Persijap Jepara Tuai Hasil Imbang, Salahudin Geber Latihan Penyelesaian Akhir
Baca juga: Eman Rasakan Manfaat Kanal Aduan LaporBupPati, Persoalan Listrik Rumah Orangtuanya Beres
Dia menambahkan, biasanya perajin tahu dan tempe di Kudus membutuhkan kurang lebih 20ton kedelai perhari.
"Tapi sekarang ada penurunan kebutuhan kedelai, karena harganya tinggi sekarang cuma 10ton kedelai perharinya," terangnya.
Salah satu pengrajin tahu, Agus Salim, mengatakan bahwa dirinya mengalami penurunan produksi.
"Dulu sebelum naik saya produksi sampai 6 kuintal, sekarang cuma 4 kuintal," jelasnya di tempat pembuatan tahu di Ploso, Gang Tahu.
Pengurangan produksi terjadi lantaran dirinya menaika harga tahu yang diproduksi. (*)
