Berita Kudus
Rencana Pembangunan Tiga Gedung Baru KIHT Kudus Sempat Molor, Ternyata Ini Penyebabnya
Progres rencana pembangunan tiga gedung produksi di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Megawon sempat molor.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop-UKM), Rini Kartika Hadi Ahmawati, mengaku jika progres rencana pembangunan tiga gedung produksi di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Megawon sempat molor.
Hal itu lantaran ada beberapa tahapan yang terlebih dulu harus dilalui.
"Kendalanya adalah ketika proses lelangnya. Saya tidak akan menyalahkan siapa pun. Agak molor sedikit karena ada tahapan yang harus kami lalui," kata Rini, Kamis (22/9/2022).
Rini mengatakan, tahapan yang harus dilalui tersebut meliputi reviu prkiraan harga sendiri (HPS), pihaknya juga diundang oleh pihak pengadaan barang dan jasa untuk reviu tersebut.
Baca juga: Istri Mendiang Iwan Budi, Onee: Setelah Pemakaman Ini, Mau Fokus Menata Hidup Selanjutnya
Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi pemicu molornya rencana pembangunan tiga gedung baru.
"Ndilalah ada kenaikan BBM kan mempengaruhi inflasi," tandas dia.
Kini sisa waktu pelaksanaan program pemerintah tahun 2022 hanya tinggal tiga bulan.
Rini optimistis berkaitan dengan sisa waktu yang ada, masih mampu untuk pelaksanaan pembangunan tiga gedung produksi yang baru.
Pembangunan tiga gedung produksi yang baru itu menghabiskan ongkos Rp 4,2 miliar bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT).
"Saat ini terjadwal pembukaan dokumen penawaran. Rencana jika sesuai jadwal Oktober mulai pembangunan fisik," kata Rini.
Tiga gedung yang bakal dibangun tersebut yakni gedung M dengan luas 400 meter persegi pagunya Rp 1,86 miliar, kemudian gedung N luas 300 meter persegi pagunya Rp 1,39 miliar, dan terakhir gedung L luas 200 meter persegi pagunya Rp 1,16 miliar.
Saat ini KIHT terdapat 11 gedung produksi yang telah ditempati oleh pelaku usaha rokok kecil. Begitu juga dengan gedung baru nanti juga diperuntukkan para pelaku usaha rokok kecil.
Adanya tambahan tiga gedung baru diharapkan bisa menampung lebih banyak pelaku usaha rokok kecil di Kudus. Satu di antara gedung baru itu untuk ditempati mesin pelinting rokok yang bakal pihaknya beli.
Kemudian, untuk pengadaan mesin pelinting rokok atau mesin Sigaret Kretek Mesin (SKM) paling lambat pekan depan sudah dilelang.
Pagunya mencapai Rp 2,9 miliar.
Baca juga: PSIS Semarang Memburu Figur Pelatih Kepala, Sosok Asal Kroasia, Bojan Hodak Turut Disebut