Berita Jateng
Sosialisasikan Regsosek, BPS Berharap Jadi Solusi Perbaikan Data di Blora
Program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dianggap menjadi momentum penting untuk perbaikan data sosial ekonomi di Kabupaten Blora.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dianggap menjadi momentum penting untuk perbaikan data sosial ekonomi di Kabupaten Blora.
Hal ini dikarenakan data kemiskinan dan penerima bantuan di Kabupaten Blora dianggap masih belum valid dan masih banyak terjadi salah sasaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora Nurul Choiriyati menyatakan, program Regsosek merupakan program pemerintah pusat untuk menghimpun basis data seluruh penduduk di Indonesia.
Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan mengenai reformasi program perlindungan sosial yang diarahkan melalui perbaikan data pemerintah.
Baca juga: Apresiasi Gerak Cepat Polisi dan Bupati Blora, Ganjar: yang Sunat BLT Itu Pengkhianat Negara
Baca juga: Persikas-Bhayangkara Muda Akhiri Laga Uji Coba di Stadion Pandanaran Wujil dengan Skor Kacamata
Hal itu ditempuh dengan pembangunan data Regsosek.
"Program itu juga ditujukan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Indonesia," ucap Nurul Choiriyati pada sosialisasi Regsosek di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu 21 September 2022.
Dikatakannya, target pendataan Regsosek di Kabupaten Blora adalah untuk seluruh penduduk.
Pihaknya akan menerjunkan 1.137 Petugas Pendataan Lapangan (PPL), 289 Petugas Pengawas Lapangan (PML), 32 Petugas Koordinator Sensus Kecamatan (KOSEKA), serta 23 Instruktur.
"Data terakhir yang kami miliki, di Blora ada 282.404 keluarga. Jadi target awal kami sebanyak itu," ungkap Nurul Choiriyati.
Masing-masing PPL mempunyai beban tugas mendata sekitar 250 keluarga.
Sedangkan beban tugas PML adalah mengawasi dan memeriksa hasil pendataan yang dikerjakan oleh 4 orang PPL. Dan setiap Koseka akan membawahi 4 orang PPL.
"Jadi kami berharap agar Bapak Ibu Kepala Desa dapat mendukung program ini. Membantu kami agar data yang diberikan adalah kondisi yang sesungguhnya," harap Nurul Choiriyati.
Terkait pelaksanaannya, pihaknya menyebut akan melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada petugas.
Dijadwalkan 3-14 Oktober di PPSDM Migas Cepu.
"Nantinya akan dibagi menjadi 5 gelombang, satu gelombangnya 2 hari efektif," ujarnya.
Baca juga: 12 Pasien Hemofilia Ditangani RSUD Pati, Pj Bupati Henggar: Meski Sedikit, Jangan Disepelekan
Baca juga: Alasan Ravindra Gunakan Balon saat Coaching Clinic Bulutangkis kepada 50 Siswa SD di Kudus