Berita Jateng
Anisa, Petani Kopeng Kab Semarang Sedih Harga Tomat Hasil Taninya Cuma Dihargai Rp 1.500/Kg
Harga tomat di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terpantau mengalami penurunan harga secara drastis.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
“Kalau di tempat saya Rp 1.000.
Jadi tetap rugi, ini jadi saya tinggal menghabiskan panen saya sampai selesai saja.
Minimal paling tidak Rp 4 ribu baru bisa dapat keuntungan,” kata Anthony.
Meskipun demikian, ia juga menanam cabai sehingga bisa menutupi kerugiannya.
Cabai rawit yang ia tanam justru kini terbilang kembali melambung, yakni Rp 60 ribu per kilogramnya.
Di tingkat konsumen atau pasar, harga tomat terpantau berkisar antara Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu.
Maryati (60), seorang pedagang sayur di Pasar Babadan pada beberapa hari lalu mengatakan bahwa harga sayuran termasuk tomat anjlok, harga tomat mencapai Rp 5 ribu per kilogramnya dari yang sebelumnya bisa mencapai belasan ribu Rupiah.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu juga membenarkan adanya penurunan harga tomat tersebut.
Dari data yang ia sampaikan, harga tomat di tingkat petani atau produsen seharga Rp 2.000.
Baca juga: Buntut Ricuh Suporter Sepakbola di Kudus, Bupati Minta Polisi Turun Tangan Cari Pelaku Perusakan
Baca juga: Makin Banyak PGOT di Semarang, Dinsos: Masyarakat Jangan Beri Sumbangan ke Mereka
Dari kata Wigati Sunu, jumlah tomat yang datang dari luar wilayah Kabupaten Semarang juga terbilang banyak, misalnya dari daerah Dieng, Kabupaten Wonosobo.
Hal tersebut menurutnya menjadi satu di antara faktor yang membuat harga tomat anjlok lantaran jumlah permintaan tidak menyesuaikan atau belum ada peningkatan.
“Produksi banyak.
Sedangkan permintaan masih seperti biasa sehingga membuat harganya turun,” kata Wigati Sunu kepada Tribunjateng.com. (*)