Pegawai Bapenda Semarang Hilang
Respon Hendi setelah Mayat Tanpa Kepala Dipastikan Iwan Budi Bapenda Semarang: Tunggu Polisi
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, minta warga menunggu polisi tangkap pelaku pembunuhan Iwan Budi, untuk ungkap kematian pegawai Bapenda Semarang
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, merespon kepastian mayat tanpa kepala diduga korban mutilasi adalah Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang, yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Hendi --sapaan akrab Wali Kota Semarang-- mengaku menunggu kinerja kepolisian, mengungkap selubung misteri kasus pembunuhan terhadap Iwan Budi.
Hendi mengatakan, ia langsung dihubungi oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, tak lama setelah mayat diduga korban mutilasi dipastikan adalah Iwan Budi, berdasar hasil tes DNA.
"Kapolrestabes telah mengirim pesan kepada saya, hasil DNA putri almarhum Iwan Budi sama dengan jenazah yang ditemukan."
"Jadi, kata Pak Kapolrestabes itu bisa dipastikan yang terbakar adalah saudara Iwan Budi," terang Hendi, sapaannya, Kamis (15/9/2022).
Hendi menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa Iwan Budi tersebut.
Dia mengaku prihatin dan mengutuk keras pelaku pembunuhan sadis terhadap Iwan Budi --pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang.
Dia merasa heran kenapa pelaku sampai tega membunuh dan membakar jasad Iwan Budi.
Hingga saat ini, pihaknya tidak mengetahui secara persis persoalan apa yang dialami pegawai Bapenda Semarang tersebut.
"Kalau pelakunya sudah tertangkap pasti terbuka nih motifnya kenapa."
"Apakah benar seperti yang disampaikan di banyak media terkait saksi kunci kasus korupsi atau ada problematika yang lain, nanti biar pak polisi yang melakukan proses penyidikan dan menangkap pelakunnya," jelas Hendi.
Tanggapi soal dugaan korupsi
Menanggapi isu korupsi yang menyeret Iwan Budi sebagai saksi, Hendi menyebut, pegawainya itu merupakan sosok yang baik di lingkungan kerja, rajin beribadah di gereja, murah senyum, dan rendah hati.
Hingga saat ini, dia belum bisa memastikan apakah terbunuhnya Iwan Budi berkaitan demgan kosus korupsi tersebut.
Menurutnya, warga tak perlu menduga-duga sampai ada keterangan resmi dari kepolisian.
"Jadi, sampai hari ini saya belum berpikir apakah Iwan Budi memang benar-benar terkait hal itu (korupsi)."
"Sekali lagi, penentunya pak polisi yang menangkap pelaku. Kalau bisa ditangkap tentu saja kita tidak perlu menduga-duga."
"Kita bisa dapat jawabannya setelah pak polisi kerja keras menangkap pelaku," jelasnya.
Polisi ungkap hasil tes DNA
Sebelumnya diberitakan, polisi memastikan mayat korban mutilasi tanpa kepala, yang hangus dibakar di sebuah lahan kosong di Jalan Marina Raya Semarang, adalah Iwan Budi --pegawai Bapenda Semarang, yang dilaporkan hilang.
Kepastian ini diperoleh setelah hasil tes menyatakan DNA anak-anak Iwan Budi dan DNA mayat korban mutilasi adalah identik.
Meski demikian, polisi masih terus menyelidiki motif pembunuhan terhadap Iwan Budi.
Polisi menyelidiki adanya kemungkinan motif lain di luar upaya pengungkapan kasus korupsi hibah tanah aset Pemkot Semarang, di mana Iwan Budi menjadi satu di antara saksi yang akan diperiksa.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, mengatakan hasil tes DNA kerangka jenazah yang ditemukan di Jalan Marina Raya dan sampel DNA anak Iwan Budi diketahui identik.
Kata Kombes Iqbal, tes DNA tersebut dilakukan oleh tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri terhadap lima sampel yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak laki-laki dan sampel DNA anak perempuan."
"Hasil temuannya identik, jadi 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah saudara Iwan," jelasnya, Rabu (14/9).
Polisi periksa 14 saksi
Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian korban.
Tim Polrestabes Semarang dan Ditreskrimum Polda Jateng masih berupaya mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan.
"Saat ini sudah 14 saksi yang sudah dimintai keterangan yaitu 8 dari keluarga korban, 3 rekan kerja dan tiga saksi di TKP," ujarnya.
Ia menuturkan surat resmi hasil tes DNA dari Puslabfor Mabes Polri akan diserahkan ke pihak keluarga.
Pihaknya berharap, kasus ini segera terungkap jelas dan penyebab kematian korban termasuk motifnya dapat diketahui.
"Kami dari Polda Jateng mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum," tuturnya.
Sebagian tubuh lain ditemukan, tangan dan kepala masih hilang
Terpisah, beberapa bagian tubuh Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang yang tewas dimutilasi, telah ditemukan.
Bagian tubuh Iwan Budi ditemukan saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di semak-semak sebuah lahan kosong yang berada di Jalan Marina Raya Semarang.
Proses penyisiran tidak mudah karena harus memotong rumput dan semak-semak yang ada di lokasi tersebut.
Penyisiran dilakukan mulai dari pukul 14.00 dan potongan tubuh ditemukan sekitar pukul 16.00.
Pencarian potongan tubuh melibatkan tim gabungan dan anjing pelacak.
Tidak hanya itu anjing kesayangan Iwan Budi juga ikut andil dalam penyisiran organ tubuh yang hilang.
"Hari ini kami melibatkan teman teman dari Basarnas Relawan Satpol PP termasuk melibatkan Moci, anjing kesayangan milik Iwan."
"Kami berasumsi ini (jenazah) adalah Iwan Budi. Maka penyelidikan diarahkan ke aktivitasnya selama ini," jelas Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar saat meninjau langsung olah TKP.
Menurutnya, hasil temuan pada olah TKP lanjutan yakni tangan kiri, lengan kiri, tungkai kanan maupun kiri.
Namun bagian tubuh yang belum ditemukan adalah tangan kanan dan kepala jenazah tersebut.
"Proses pencarian barang yang belum ditemukan tetap kami lanjutkan. Sambil kami mendalami beberapa kemungkinan peristiwa ini terjadi," jelasnya. (eyf)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Wali-Kota-Semarang-Hendrar-Prihadi-Hendi-234.jpg)