Pegawai Bapenda Semarang Hilang

Polisi Ambil Sampel DNA Keluarga Iwan Budi Bapenda Semarang, Ungkap Kasus Mayat Korban Mutilasi

Polisi telah mengambil sampel DNA keluarga Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang, yang diduga menjadi korban mutilasi tanpa kepala di Jalan Marina Raya

TribunMuria.com/Muhammad Fajar Syafiq Aufa
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro (kiri), saat berada di TKP penemuan mayat korban mutilasi yang diduga merupakan Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang, Jumat (9/9/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Polisi telah mengambil sampel DNA keluarga Iwan Budi --pegawai Bapenda Semarang, yang diduga menjadi korban mutilasi, setelah beberapa waktu hilang.

Ony, istri Iwan Budi, mengatakan pihak kepolisian telah mendatangi rumahnya untuk mengambil sampel DNA, pada Jumat (9/9/2022) kemarin.

Polisi memerlukan tes DNA untuk memastikan apakah mayat korban mutilasi tanpa kepala, tangan dan kaki, di lahan kosong Jalan Marina Raya, itu merupakan Iwan Budi atau bukan.

"Sudah (polisi ambil sampel DNA, red), kemarin, hari Jumat," kata Ony.

Keluarga belum percaya korban mutilasi itu Iwan Budi

Sebelumnya, Ony menyatakan keluarga belum percaya bila mayat korban mutilasi tanpa kepala, tangan dan kaki, yang ditemukan hangus terbakar itu, adalah Iwan Budi.

Mayat korban mutilasi diduga Iwan Budi, ditemukan hangus terbakar bersama sepeda motor matic, di lahan kosong Jalan Marina Raya, Kota Semarang, pada Kamis (8/9/2022).

Ony juga meminta kepada anak-anaknya untuk belum mempercayai bahwa mayat tanpa kepala korban mutilasi itu adalah ayah mereka.

Selanjutnya, Ony menceritakan ihwal kabar penemuan mayat tanpa kepala korban mutilasi, yang diduga merupakan jasad suaminya itu.

Dituturkan, awalnya ia dihubungi seseorang dan diminta untuk datang ke Polrestabes Semarang.

Namun, lanjut Ony, dirinya saat itu belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Waktu itu saya diminta ke sana (Polrestabes Semarang, red). Tapi saya belum dapat kabar apapun, sebenarnya yang terjadi itu apa," ujarnya saat disambangi di kediamannya, Jumat (9/9/2022).

Dapat kabar dari adik

Selang beberapa jam kemudian, terang Ony, adiknya mengabari bahwa kendaraan yang diduga digunakan Iwan ditemukan.

Selain itu, ia juga mendapat kabar adanya temuan mayat korban mutilasi dan sepeda motor yang hangus dibakar, dari teman-temannya.

"Teman-teman saya menghubungi melalui WhatsApp (WA) yang kuat dan sabar. Saya belum tahu apa yang terjadi," ujarnya.

Ony menuturkan selama Iwan Budi suaminya belum pulang ke rumah, dirinya tidak pernah mengikuti perkembangan terbaru yang disiarkan media.

Bahkan pihaknya tidak percaya atas kabar yang tersebar di masyarakat.

"Saya bilang ke anak-anak saya, jangan percaya dengan orang lain,percaya dengan papa mamamu," jelasnya.

Cerita soal kasus di kantor

Ihwal Iwan Budi diduga terseret kasus dugaan korupsi pengalihan aset Pemkot Semarang, Ony tak mengetahui secara persis.

Dituturkan, Iwan Budi sempat cerita soal permasalahan di kantor yang menimpanya, namun tidak secara mendetail.

Bahkan Iwan Budi, kata Ony, bercerita bila akan dipanggil Polda Jateng untuk diklarifikasi.

"Cerita tapi tidak mendalam. Dia cerita juga kalau dipanggil Polda dalam rangka klarifikasi," ujarnya.

Namun Ony tidak mengetahui secara detail permasalahan yang ada di kantor suaminya.

Sebab, selama ini Iwan Budi tidak mau keluarga terlibat masalah yang ada di kantor.

"Kalau permasalahannya apa saya tidak dahulu secara mendalam. Saya juga ibu rumah tangga jadi tidak tahu," tuturnya.

Polisi akan tes DNA

Di sisi lain polisi akan mengambil sampel DNA keluarga pegawai Bapenda Kota Semarang. Iwan Budi.

Hal ini untuk memastikan apakah jenazah yang ditemukan di semak-semak Jalan Raya Marina, Semarang Barat, itu adalah Iwan Budi atau bukan.

"Sampel DNA akan diambil dari anak-anaknya. Karena itu, kami tidak boleh ke mana-mana, (sewaktu-waktu bisa) untuk diambil DNA-nya," terang Ony.

Terkait motor, Ony belum bisa memastikan apakah motor yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah motor yang digunakan Iwan Budi saat berangkat kerja.

"Saya belum bisa memastikan motornya benar atau tidak," ujarnya.

Menurutnya, Iwan Budi hilang saat berangkat kerja pada Rabu (24/8/2022) lalu.

Dikatakan Ony, awalnya keluarga tidak terpikir bila Iwan Budi tidak pulang karena hilang.

Hal tersebut, sambung Ony, karena Iwan biasa kerja lembur setiap akhir bulan.

"Kalau akhir bulan biasanya ada lemburan. Jadi kami berpikirnya ada lemburan saja," kata dia.

Dia mulai curiga ketika menelpon istri teman suaminya saat dini hari. Ternyata suami-suaminya telah berada di rumah.

"Baru sadar beliau tidak di kantor ketika mendapat informasi dari kantornya," ujarnya.

Bahkan dirinya mendapat rekaman CCTV keberadaan suaminya saat berangkat kerja.

Terakhir terdeteksi di depan kantor kecamatan Gajahmungkur.

"Terakhir ponsel tidak aktif sekitar pukul 07.30," tandasnya.

Dirreskrimum Polda Jateng: perlu pembuktian scientific

Bangkai motor Vario Iwan hangus terbakar. Iwan ditemukan meninggal di Jalan Marina Raya Semarang Kamis 8 Agustus 2022
Bangkai motor Vario Iwan hangus terbakar. Iwan ditemukan meninggal di Jalan Marina Raya Semarang Kamis 8 Agustus 2022 (Humas Polrestabes Semarang)

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng memback up penuh pengungkapan kasus temuan mayat korban mutilasi, yang diduga merupakan Iwan Budi, pegawai Bapenda Semarang.

Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro.

Disampaikan Djuhandani, hasil penyelidikan awal memang terdapat temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang mengarah kepada identitas Iwan Budi.

"Namun, apakah memang benar ini saudara Iwan Budi, sesuai dengan laporan orang hilang tanggal 24 Agustus kemarin, atau tidak, tentu saja ini kita masih harus buktikan secara scientific."

"(Prosesnya) nanti dengan kedokteran forensik, akan membuktikan benar (Iwan Budi) atau tidak," jelasnya, di TKP penemuan mayat, Jumat (9/9/2022).

Hanya, disampaikan lebih lanjut, diduga kuat mayat tanpa kepala, kaki dan tangan, tersebut merupakan korban pembunuhan.

Sepintas, kata dia, terdapat petunjuk diduga bekas penganiayaan, bekas siraman bensin, dan lainnya.

Ditambahkan, pemeriksaan forensik lebih lengkap nantinya juga akan mengungkap apakah korban dibakar saat masih hidup atau sesudah mati.

"Kemudian, apakah saat kejadian (dibakar) ini korban kondisi hidup atau meninggal, ini masih dalam proses (penyelidikan), mungkin dalam satu dua hari ini kita akan mengetahui," ungkapnya

Djuhandani mengungkapkan, jika dari hasil kedokteran forensik mayat tersetbu adalah benar Iwan Budi,  pihaknya akan menelusuri kasus ini lebih lanjut.

"Nanti, motif dan lainnya mungkin bisa terjawab dengan jelas," tutupnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved