Berita Viral
Viral, Aksi Petan Guru SD di Karanganyar Cari Kutu Rambut Siswinya Tuai Pujian Warganet
Aksi guru SDN 1 Sewurejo Karangnayar mencari kutu atau petan dan merapikan rambut siswinya viral di medsos. Aksi petan guru SD tersebut tuai pujian
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Viral, aksi petan (mencari kutu rambut, red) yang dilakukan guru SD Negeri atau SDN 1 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, tuai pujian netizen.
Diketahui, aksi petan itu untuk membersihkan kutu rambut pada seorang siswi kelas 4 sekolah dasar (SD) tersebut, Tamara Dewi Wulandari (10).
Aksi petan ini dilakukan guru Kelas 3 SDN 1 Sewurejo, Zera Ayu Fatmawati bersama beberapa guru lainnya.
Video aksi petan ini kemudian diunggah ke media sosial (medsos) TikTok sang guru.
Bahkan unggahan Zera melalui akun @zeraazahra di TikTok tersebut diunggah ulang oleh artis Baim Wong serta beberapa akun di sejumlah media sosial.
Zera tidak menyangka video yang diunggahnya tersebut viral di media sosial.
Kejadian itu bermula saat dirinya melihat ada bintik hitam di bawah kerudung yang dikenakan Tamara.
"Anak itu kan berjilbab, karena pakai baju putih, di bawah jilbab ada hitam, titik-titik banyak."
"Mau saya bersihkan, kok bergerak-gerak," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (1/9/022).
Setelah dicek, lanjutnya, bintik hitam tersebut ternyata kutu.
Di sisi lain rambut siswi tersebut juga susah disisir.
Akhirnya beberapa guru SD itu membersihkan kutu dengan sisir dan memotong rambut siswi tersebut, setelah mendapat persetujuan dari yang bersangkutan.
"Saya aktif di medsos, saya pengen punya momen khusus karena ini benar-benar luar biasa bagi saya."
"Di sini anak yang punya kutu banyak, tapi porsi kapasitas tidak sebanyak ini," ucapnya.
Dia berharap kedepannya siswi tersebut lebih memperhatikan soal kesehatan terutama urusan rambut.
Pasalnya dikhawatirkan siswa tersebut tidak fokus saat mengikuti pembelajaran.
Zera menuturkan, telah mendatangi rumah siswi tersebut dan menyampaikan kepada pihak keluarga.
Saat itu Zera juga sempat menanyakan soal kesehatan Tamara kepada ibunya.
"Ibunya berterima kasih, matur nuhun anaknya sudah diopeni. Ibunya bilang, sudah diobati (obat anti kutu) berkali-kali tapi tidak hilang (kutu)," jelasnya.
Dia menceritakan, anak didiknya tersebut tinggal bersama ibu dan kakeknya.
Sang ibu bekerja menyortir barang di tempat pengepul barang bekas.
Zera menambahkan, video tersebut mendapat respon beragam dari para netizen.
Bahkan ada pengikut akun medsosnya yang memberikan bantuan kepada anak tersebut.
Bantuan tersebut telah diberikan kepada pihak keluarga untuk pembelian obat.
Kepala SDN 1 Sewurejo, Sudarsi mengatakan, para guru sudah ditekankan supaya mendidik siswa sebagai anak sendiri. Di SDN 1 Sewurejo total ada 84 siswa.
"Guru di sekolah juga sebagai orang tua entah itu dalam karakter maupun pengetahuan. Guru harus bisa hangabehi," tuturnya.
Kedepannya pihak sekolah akan lebih memperhatikan soal kesehatan para siswannya dengan mengecek satu per satu siswa supaya terhidar dari kutu rambut.
"Kalau ada kutunya akan dilakukan keramas massal. Rencana seperti itu," terangnya.
Kades Sewurejo, Agus Wibowo mengapresiasi guru di wilayahnya tersebut yang memperhatikan kondisi para siswanya.
"Bu guru ternyata tidak hanya memberikan akademik, ternyata juga memperhatikan pribadi (anak), kesehatan dan sebagainya," katanya. (Ais)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/guru-sd-mengajar-di-kelas-guru-sd-karanganyar-petan-cari-kutu-rambut.jpg)