Berita Blora

Tembus Pasar Ekspor, Mebel dan Kerajinan Kayu Jati Blora Menggeliat, Roisah: Bahannya Limbah

Kerajinan dan mebel berbahan limbah kayu jati Blora kembali menggeliar. Mebel dan kerajinan kayu jari Blora tembus pasar ekspor Korea Selatan.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Bupati Blora, Arief Rohman (kiri) melihat mebel dan kerajinan kayu jati milik Roisah (tengah) yang akan di ekspor ke Korea Selatan, Kamis (26/8/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Industri mebel dan kerajinan kayu jati di Blora kembali menggeliat, setelah sempat 'matu suir' dihantam pandemi Covid-19.

Kini, mebel dan kerajinan kayu jati Blora tembus pasar eskpor.

Setidaknya, dalam satu bulan satu kontainer mebel dan kerajinan kayu jati Blora dikirim ke Korea Selatan.

Mebel dan kerajinan ini bahan utamanya adalah kayu dan limbah jati yang tak sulit ditemui di Blora.

Satu di antara pengusaha mebel dan kerajinan kayu jati di Blora --kabupaten berjuluk Sunrise Of Central Java-- adalah Roisah.

Roisah dalah satu di antara pemilik industri kayu dan mebel di wilayah Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora.

Roisah mengatakan, saat ini industri kayu dan mebel miliknya mampu mengekspor hingga 12 kontainer dalam setahun.

“Ya bisa dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” ucap Roisah kepada tribumuria.com, Kamis 25 Agustus 2022.

Dikatakan, mebel dan kerajinan kayu jati miliknnya memanfaatkan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang di jual masyarakat sekitar.

“Kayu jenis apa aja bisa masuk, memang memanfaatkan limbah, karena yang kayu besar besar jarang laku, mereka (warga luar indonesia) lebih suka yang kecil,” ungkap perempuan berusia 45 tahun itu.

Roisah mengaku, untuk harga kerajinan bervariasi, harga berbeda antara harga di Indonesia dan untuk yang pasar ekspor.

“Harga kalau di sini Rp500 ribu sampai sana bisa Rp1 juta, bahkan bisa lebih tergantung kualitas,” terang Roisah.

Kerajinan yang diekspor diantaranya meliputi, ayunan, kisprai, tatakan bunga, meja, dan kursi.

“Ya sesuai pesanan, untuk saat ini ekspor yang dilakukan baru di Korea Selatan belum di negara lain,” ujar Roisah.

Roisah mengaku saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam menjalankan bisnisnya itu, baik dari bahan baku maupun segi lainnya.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved