Berita Kudus
Pusat Daur Ulang Kudus Mampu Olah Sampah 10 Ton per Hari
Kabupaten Kudus kini memiliki pusat daur ulang sampah baik organik maupun anorganik yang berlokasi di Desa Loram wetan, Kecamatan Jati, Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Kabupaten Kudus kini memiliki pusat daur ulang sampah baik organik maupun anorganik yang berlokasi di Desa Loram wetan, Kecamatan Jati, Kudus. Pusat daur ulang sampah tersebut sehari mampu mengolah sampah sampai 10 ton per hari.
Pusat daur ulang sampah tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memakan biaya sampai Rp 3,5 miliar. Pada akhir Juli lalu, KLHK telah menyerahkannya pada Pemerintah Kabupaten Kudus.
Di pusat daur ulang yang menempati bangunan seluas sekitar 500 meter persegi tersebut terdapat sejumlah mesin, mulai dari mesin conveyor, mesin pencacah sampah, dan mesin pres. Selain itu ada juga penampung kompos terdapat 10 bak.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH), Abdul Halil, mengatakan pusat daur ulang nantinya bakal mengolah sampah baik organik maupun anorganik. Sampah organik, kata Halil, akan digunakan sebagai pupuk kompos. Untuk proses pengolahannya membutuhkan waktu sampai 36 hari.
“Nanti akan kami gunakan untuk kebutuhan pupuk taman kami. Kami kan juga mengelola taman kota dan ruang terbuka hijau,” kata Halil saat meninjau lokasi pusat daur ulang, Selasa (23/8/2022).
Sementara untuk sampah anorganik, kata Halil, akan diolah hingga memiliki nilai ekonomi. Misal sampah plastik bisa diolah menjadi kerajinan tangan. Untuk itu pihaknya perlu menggandeng pelaku usaha kecil menengah untuk ini.
Sampah-sampah yang diolah di tempat tersebut berasal dari sejumlah titik pembuangan sampah yang ada di sekitarnya. Untuk sampah organik berasal dari perimbasan pohon yang pihaknya lakukan.
Pihaknya juga akan menempatkan petugas yang sehari-hari bekerja di pusat daur ulang tersebut. Kira-kira membutuhkan sampai 15 orang dari tenaga kebersihan yang bertugas di lapangan. Saat ini yang bertugas di sana masih sementara.
“Nanti mereka juga akan mendapat pelatihan pengoperasian alat-alat,” katanya.
Bupati Kudus HM Hartopo, masalah sampah di Kudus sampai sekarang memang masih menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Adanya bantuan dari KLHK tersebut memang sangat membantu.
“Makanya sekarang kan bagaimana bisa mengurangi problem sampah,” kata dia.
Hartopo berharap penuh kepada Dinas PKPLH supaya memiliki terobosan maupun inovasi agar masalah sampah di Kudus segera selesai.
“Seperti ini bagaimana Kepala PKPLH punya inspirasi dan inovasi yang baik, bagaimana untuk bisa mengurangi problema (sampah) yang ada di Kabupaten Kudus,” katanya.