Polisi Tembak Mati Polisi

Tanda Tangan Bharada E pada Pencabutan Kuasa Pengacara Diduga Palsu, Deolipa Ungkap Kode Rahasia

Advokat Deolipa Yumara menduga, tanda tangan Bharada E pada Pencabutan Kuasa Pengacara palsu. Deolipa ungkap ada kode-kode rahasia di antara mereka

Capture Video Live Metro TV
Deolip Yumara membacakan pencabutan surat kuasa pengacara terhadap dirinya, saat live di stasiun televisi swasta, Kamis (11/8/2022) malam. Deolipa menduga, tanda tangan Bharada E dalam pencabutan surat kuasa pengacara terhadao dirinya, diduga palsu. Sebab, tak terdapat kode rahasia yang telah disepakati antara Deolipa Yumara dan Bharada E dalam tiap tanda tangan yang dibubuhkan. 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Tanda tangan Richard Eliezer Pudihan Lumiu atau Bharada E, dalam pencabutan surat kuasa pengacara, diduga palsu.

Hal ini diungkap advokat Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E, dalam konferensi pers di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Deolipa Yumara mengatakan, ada kode rahasia yang telah ia sepakati dengan Bharada E, dalam tiap membubuhkan tanda tangan.

Menurut Deolipa, kode rahasia yang telah disepakati tak didapatinya dalam tanda tangan Bharada E, yang tertuang di atas materai, guna pencabutan surat kuasa pengacara terhadap dirinya.

Sehingga, kata Dolipa Yumara, patut diduga kuat tanda tangan Bharada E dalam pencabutan surat kuasa pengacara itu palsu.

Di samping itu, Deolipa Yumara yang karib disapa Olif itu, mendapati perbedaan karakter antara tanda tangan Bharada E dalam surat kuasa yang ditandatangi dengan kuasa hukum, surat bela sungkawa hingga surat pencabutan kuasa.

“Apakah ada perbedaan karakter tanda tangan ini dengan ini, jawabannya ada,” ujar Deolipa Yumara.

Deolipa pun menunjukkan surat-surat yang dianggap berbeda itu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Deolipa Yumara Konfirmasi Pencabutan Surat Kuasa Pengacara dari Bharada E

Baca juga: IPW Duga Pencabutan Surat Kuasa Pengacara Bharada E Intervensi Penyidik, Minta Kapolri Turun Tangan

Menurut dia, tanda tangan pada surat pencabutan kuasa itu tampak berbeda dengan surat-surat yang dibuat Bharada E bersamanya sebelumnya.

“Ini tanda tangan Richard yang asli. Ini yang diduga palsu. Karena tidak ada tarikan,” ujarnya seraya menunjukkan perbedaan di antara surat.

“Ini pemalsuan tanda tangan. Kita hanya menduga. Yang asli selalu ada tulisan tangan dia, karena takut dipalsukan,” lanjut Deolipa.

Diduga ada intervensi dalam pencabutan surat kuasa pengacara 

Sebelumnya, Deolipa Yumara, eks pengacara pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menduga ada intervensi dalam pembuatan surat pencabutan kuasa.

Olif, sapaan akrabnya, mengatakan dirinya dan Bharada E sudah saling mengetahui bahwa ada ‘kode’ tersendiri di antara mereka, dalam hal ini menuliskan sebuah surat.

“Ada orang yang mengintervensi atau menyuruh sehingga dia mencabut kuasa."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved