Berita Video
Video Bikin Kritik Satire, Spanduk 'Wisata Jeglongan Sewu' Terpasang Sindir Jalan Rusak
Pemdes Kedungsari, Kudus, tak mengetahui siapa yang memasang spanduk Selamat Datang Wisata Jeglongan Sewu di wilayahnya.
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Hesty Imaniar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Berikut ini video bikin kritik satire, spanduk 'wisata jeglongan sewu' terpasang sindir jalan rusak.
Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungsari tak mengetahui siapa yang memasang spanduk Selamat Datang Wisata Jeglongan Sewu di wilayahnya.
Kepala Desa Kedungsari, Sukoyo menyampaikan, baru mengetahui spanduk itu terpasang pada Selasa (9/8/2022) pagi tadi.
Spanduk itu terpasang karena rasa jenuh masyarakat karena jalan antara Desa Kedungsari-Desa Menawan rusak.
"Saya tidak tahu siapa yang memasang, baru tahu tadi pagi," jelas dia.
Pihaknya mengaku pernah mengajukan untuk perbaikan kondisi jalan kabupaten itu ke Pemkab Kudus beberapa kali.
Namun sampai hari ini, belum ada pelaksanaan perbaikan pada ruas jalan tersebut karena pandemi.
"Kami sudah mengajukan beberapa kali, tapi mungkin karena covid-19 jadi belum dilaksanakan. Kondisi rusaknya jalan ini juga kira-kira sudah lima tahun," ujarnya.
Menurutnya, selain ruas jalan tersebut, juga ada tiga ruas jalan lainnya yang mengalami kerusakan.
Namun dua ruas jalan itu tengah dalam perawatan, yakni jalan Kedungsari-Batigede sepanjang empat kilometer dan Jering-Batigede sekitar dua kilometer.
"Sedangkan satu ruas jalan yang juga rusak, tetapi belum diperbaiki itu jalan Kedungsari-Sendang sekitar 1,5 kilometer. Totalnya ada empat ruas jalan," ucap dia.
Sukoyo menjelaskan, kerusakan ruas jalan Desa Kedungsari-Desa Menawan yang dipasangi spanduk tersebut mencapai dua kilometer.
Dia berharap, jalan tersebut bisa segera diperbaiki sehingga memberi rasa nyaman bagi pengendara yang melintas.
"Kami tadi bersama Pak Kapolsek sudah turun ke lapangan dan memang kondisi jalannya rusak. Kami inginnya jalan itu bisa segera diperbaiki," kata dia.
Sementara itu, Ketua RW IX Desa Kedungsari, Suhartoyo menyampaikan, penyebutan nama Wisata Jeglongan Sewu dinilai kurang bagus.