Polisi Tembak Mati Polisi

4 Kesulitan Bareskrim Ungkap Pembunuhan Brigadir J, Termasuk TKP Dibersihkan, atas Perintah Siapa?

4 Kesulitan Bareskrim Polri Ungkap Pembunuhan Brigadir J, Termasuk TKP Dibersihkan, atas Perintah Siapa?

tribunjambi/ho
Foto Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat semasa hidup, dan cuplikan chatting dari nomornya di WhatsApp keluarga. Nomor WA Brigadir J terlihat aktif terakhir pukul 17.05 pada Jumat (8/7/2022). Salah satu kesulitan Bareskrim Polri dalam mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J adalah Hp korban yang hilang. 

Adapun saat ini, rekaman CCTV yang ditemukan penyidik masih dalam pemeriksaa oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. 

"Yang rusak itu CCTV yang di TKP, tapi CCTV yang ada di sepanjang jalur ini, sekitar TKP ini sudah ditemukan oleh penyidik."

Putri Candrawathi saksi kunci yang masih hidup

Jika mengikuti hasil pemeriksaan Komnas HAM, maka setidaknya ada empat orang yang berada di rumah dinas Ferdy Sambo saat penembakan terhadap Brigadir J pada Jumat (8/7/2022).

Mereka adalah Brigadir J, Bharada E, dan Bripka Ricky.

Tiga orang ini adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Satu orang lainnya adalah Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyebut Putri Candrawathi menjadi saksi kunci yang masih hidup dalam tewasnya Brigadir J.

Pasalnya, kesaksian Putri yang nantinya bisa menjelaskan apakah benar ada dugaan pelecehan seksual atau tidak oleh Brigadir J. 

"Seluruh peristiwa ini titik krusialnya, tumpunya ada di Bu Putri (yang bisa) menjawab apakah (ada) tembak-menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak,” kata Ahmad Taufan Damanik di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Dikatakan Ahmad Taufan Damanik, saat kejadian memang ada dua saksi lainnya yang masih hidup yakni Bripka Ricky dan Bharada E.

Namun, kedua saksi hidup ini tidak menyaksikan peristiwa secara utuh.

"Ricky sendiri itu hanya menyaksikan sebagian. Tidak menyaksikan secara keseluruhan," kata Ahmad Taufan Damanik.

Ricky kata Taufan, hanya mendengar teriakan Putri, tapi tidak mengetahui peristiwa sebelum penembakan itu terjadi, yakni dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

"Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu. Tidak tahu kenapa teriakan terjadi," ucap dia.

Keterangan Putri, kata Taufan, menjadi penting karena Komnas HAM tidak bisa mendapat bukti CCTV di dalam rumah Irjen Sambo.

"Berarti saksi hidup yang ada hanyalah Ibu Putri," katanya. 

Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir J diduga tewas usai  baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, PC.

Akibat baku tembak itu, Brigadir J pun meninggal dunia.

Kendati demikian, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan terkait penyebab kematian karena ditemukan sejumlah luka di jenazah Brigadir J. 

Selain itu, CCTV di rumah itu juga dikabarkan mati. 

Pihak keluarga pun menduga ada Brigadir J adalah korban pembunuhan berencana. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini 4 Kendala Polisi Usut Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo? Ada yang Bersihkan TKP

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved