Berita Blora

Tradisi Menjamas Puluhan Pusaka di Bulan Suro, Mulyono Raup Ratusan Ribu Per Hari

Tradisi penjamasan pusaka pun tidak ketinggalan, lantaran sudah menjadi budaya khususnya bagi orang jawa. 

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/ EKA YULIANTI FAJLIN
Mbah Mulyono, ahli jamas asal Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora yang selalu membuka jasa setiap bulan suro di eks stasiun lama kereta api Kota Blora, tepatnya di emperan yang berada pinggir jalan raya. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Kini sudah mulai Bulan Suro di tahun 2022 ini.

Hal ini juga menjadi berkah tersendiri bagi tukang jamas pusaka di Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

Tradisi penjamasan pusaka pun tidak ketinggalan lantaran sudah menjadi budaya khususnya bagi orang jawa. 

Seperti halnya yang ada di eks stasiun lama kereta api Kota Blora, tepatnya di emperan yang berada pinggir jalan raya. 

Bernama Mbah Mulyono, ahli jamas asal Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora yang setiap tahun membuka jasa di tempat ini. 

Dalam sehari Mulyono dapat menjamas 25 – 50 pusaka berbagai jenis. 

Mulai keris, pedang, tombak hingga seperangkat pusaka untuk menolak hama tanaman dan menghasilkan panen yang melimpah dan lain sebagainya. 

"Kalau rame bahkan lebih dari 50 pusaka," ucapnya kepada tribunmuria.com di lokasi, Senin (1/8/2022). 

“Banyak mas, sehari 25 pusaka. Satu pusaka saya dapat dua puluh ribu, lumayan,” kata Mulyono.

Ia mengaku mulai bergelut dengan pusaka sejak umur 10 tahun.

Keseharianya jika tidak bulan Suro, ia bertani atau buruh penggilingan padi. 

Baca juga: Aksi Demonstrasi Tuntut Bongkar Kasus Suap Seleksi Perades, Nama Ketua Perindo Blora Turut Disebut

Baca juga: Puasa Deder dan Ngrowot Jadi Ritual Wajib Bagi Warga Samin Karangpace Klopoduwur

“Kalau Suro seperti ini saya selalu buka tiap hari. Terkadang juga ada yang manggil karena jumlah pusakanya banyak,” tuturnya.

Sekarang dirinya berumur 64 tahun. Ia mengaku setiap tahun pasti ke tempat ini. Dan dirinya full satu bulan selama bulan suro. 

Mulyono pun menerangkan bagaimana cara menjamas pusaka. 

"Yang pertama air kelapa, kemudian air jeruk nipis, warangan (zat arsenic) pada wadah (kenthongan, red). Sebelumnya sudah direndam dalam air kelapa," terangnya. 

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved