Berita Blora
Puasa Deder dan Ngrowot Jadi Ritual Wajib Bagi Warga Samin Karangpace Klopoduwur
Setiap memasuki bulan suro (jawa), ada ritual wajib yang harus dilakukan oleh warga Samin Sedulur Sikep Karangpace yang ada di Desa Klopoduwur, Blora.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Setiap memasuki bulan suro (jawa) di tiap tahun selalu ada ritual wajib yang harus dilakukan oleh warga Samin Sedulur Sikep Karangpace yang ada di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Seperti yang diceritakan oleh Sariyono yang merupakan putra dari sesepuh Samin Karangpace Mbah Lasiyo kepada TribunMuria.com di sela-sela pagelaran wayang kulit di depan pendopo Samin Klopoduwur.
Yono menyampaikan adat yang ada di Samin Sedulur Sikep Klopoduwur ini, untuk menjemput bulan suro yakni ritual Deder dan Ngrowot.
"Deder adalah puasa berdiri, tidak boleh ngantuk berdiri dari jam 20.00- 04.00 WIB. Kira-kira 8 jam," ucapnya kepada tribunmuria.com, Senin (1/8/2022).
Lanjut Yono, hal itu dilakukan Malam selasa dan malam jumat selama 7 selasa dan 7 jumat.
Baca juga: PSIS Evaluasi Total dari Kekalahan atas Arema FC, Kini Siap Energi Buat Tempur dengan Barito Putera
Baca juga: Aris Wibawa, Atlet Renang Jepara Penyumbang Medali Emas Pertama Indonesia di Asean Para Games 2022
Baca juga: Aksi Demonstrasi Tuntut Bongkar Kasus Suap Seleksi Perades, Nama Ketua Perindo Blora Turut Disebut
"Kemudian puasa Ngrowot, selama 7 hari sebelum hari weton, hari kelahiran, atau sebelum selasa kliwon. Berdasarkan hari jawa," jelasnya.
"Ini tidak boleh makan nasi atau makanan yang mengandung garam. Dan hanya umbi-umbian," sambungnya.
Dikatakannya, untuk ritual yang dilakukan warga Samin ini sendiri cuma itu.
"Ya puncaknya malam selasa Kliwon ini," ujarnya.
Sedangkan pagelaran budaya, wayang ataupun budaya yang lain itu hanya sekedar hiburan saja.
"Acara intinya adalah ruwatan, semacam tumpengan. Hal itu merupakan bentuk dari penghargaan kepada ortu, kepada saudara kita yang bareng lahir, kita mengingat jati diri kita, siapa Tuhan kita," paparnya.
Tak hanya itu, ada sesaji juga dalam ruwatan tersebut dan didoakan juga oleh sesepuh Samin Mbah Lasiyo.
Mewakili warga samin, Yono pun memiliki harapan untuk tahun ini dan masa yang akan datang.
"Harapannya, budaya jawa dan ajaran sedulur sikep berkembang dan mampu memberikan kontribusi kepada adat nusantara di Indonesia," pungkasnya.
Adapun Mbah Lasiyo dan tokoh agama dari desa Klopoduwur memimpin acara tumpengan maca raga.