Istri TNI Ditembak
Mengapa Eksekutor Sugiono Babi Tak Mau Tembak Kepala Istri TNI Kopda Muslimin? Terungkap Alasannya
eksekutor penembakan terhadap rini wulandari di banyumanik babi alias sugiono tak mau tembak kepala korban meski diperintahkan kopda muslimin.
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sugiono alias Babi mendapat perintah dari Kopda Muslimin untuk menembak kepala Rini Wulandari, istri TNI tersebut.
Namun, Babi alias Sugiono enggan menuruti perintah Kopda Muslimin untuk menembak korban di bagian kepala.
Sugiono Babi pun mengungkap alasan mengapa ia tak mau menembak kepala korban, yang merupakan istri sah Kopda Muslimin --oknum TNI yang mengordernya.
Sugiono Babi enggan tak mau menembak Rini Wulandari, lantaran ia mengenal korban. Babi mengaku kenal baik dengan korban yang merupakan istri oknum TNI Kopda Muslimin --yang hingga kini masih buron dan jadi buruan Pomdam IV/Diponegoro.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ibu-ibu Persit di Semarang Ditembak OTK, Saksi: Istri TNI Itu Didor di Depan Rumah
Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Penembakan Istri TNI di Semarang 4 Orang, Sudah Intai Korban, Tunggu di Gapura
Baca juga: Komplotan Penembak Istri TNI di Semarang Ditangkap, 4 Eksekutor Lapangan & 1 Penyedia Senpi
Baca juga: Terungkap! Oknum TNI Kopda Muslimin Upah Pembunuh Bayaran Rp120 Juta untuk Tembak Istrinya
"Iya, disuruh tembak kepala," kata Sugiono.
Namun ia mengatakan menembak di bagian perut. Sebab, ia mengaku tak tega terhadap Rini. Apalagi Sugiono juga kenal dekat dengan korban.
Ungkap Sugino, saat rilis pengungkapan perkara 'istri TNI ditembak' yang hadihadiri oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Di sisi lain, kata Kapolda, upaya menyingkirkan Rina Wulandari dari hidup Kopda Muslimin telah dilakukan sejak sebulan yang lalu.
Berdasarkan keterangan tersangka Sugiono, Kopda Muslimin telah merencanakan menyingkirkan nyawa istri sah demi wanita lain dengan berbagai cara.
"Sebulan yang lalu keterangan Babi (Sugiono) diperintahkan untuk meracun. Kemudian mencuri targetnya istrinya mati. Ketiga santet," tuturnya.
Menurut Kapolda, keterangan tersangka tersebut belum dilakukan kroscek dengan suami korban.
Pihaknya saat ini sedang memburu keberadaan suami korban selaku dalang penembakan.
"Tetapi perencanaan ini timbul sebelum eksekusi dilakukan dengan menyiapkan senjata, rapat mematangkan rencana, dan membuntuti korban. Sebelumnya dilakukan upaya lain yaitu membela pacarnya, menyantet, pura-pura maling, dan terakhir ditembak," tutur dia.
Kapolda mengatakan hingga saat ini telah delapan saksi diperiksa. Termasuk diantaranya pacar simpanan Kopda Muslimin berinisial W yang juga ikut diperiksa.
"W sempat lari dan kami amankan. W inilah yang membuatnya (Kopda Muslimin) melakukan yang tidak patut dan melawan hukum," tutur dia.