WA Ketua NU Semarang Diretas
Cerita WA Tokoh NU KH Anasom Sekeluarga Diretas, Sebar Pesan Ajak Bunuh Habib Rizieq & Order FIktif
Cerita Nomor WA Keua NU Semarang tKH Anasom dan Keluarga Diretas, Ada Pesan Ajak Bunuh Habib Rizieq & Order FIktif WA Ketua PCNU Semarang Diretas
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Merasa tidak melakukan pemesanan tersebut, Ahbab Jauhar Anas kemudian menghubungi operator marketplace untuk melakukan pembatalan pesanan. Tak lama kemudian WhartsApp miliknya juga merasa hendak diretas.
"Ada dua tiga kali pemberitahuan verifikasi di WA saya. Namun karena ada verifikasi dua langkah sepertinya pelaku kesulitan untuk masuk ke WA saya," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, aplikasi Telegram di hanphone miliknya giliran diretas dan berhasil. Kini ia tidak bisa masuk ke aplikasi tersebut. Ketika berusaha masuk muncul kode pasword yang ia tidak ketahui kodenya.
Dari situ kemudian ia menerima pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal namun berisikan foto profilnya yakni ajakan untuk membunuh Babib Rizieq Shihab.
Tak berhenti disitu, giliran nomor handphone milik ibu dan ayahnya yang aplikasi WhatsApp nya di heck. Hingga saat ini WA di hanphone milik ibu dan ayahnya tidak bisa dibuka.
Kemudian Ahbab Jauhar Anas menerima pesan ajakan membunuh HRS lagi tapi kali ini dari nomor ibunya. Hal tersebut membuatnya keluarganya merasa semakin terganggu.
"Awalntya pesan tersebut tidak ada gambar ayahnya. Kemudian yang kedua ada pesan disertai gambar," ujarnya.
Ahbab Jauhar Anas menambahkan hingga saat ini sudah ada belasan driver ojek online datang mengantarkan makanan yang tidak ia pesan.
"Hari ini ada banyak, belasan dirver online datang di waktu bersamaan. Padahal saya tidak pernah merasa memesan apa pun."
"Ada pesanan makanan dari nomor saya, tapi ada juga pesanan makanan dari nomor orang lain yang semuanya sistem pembayaran COD," ujarnya.
Laporkan kejadian ini ke Ditreskrimsus Polda Jateng
Akibat kejadian tersebut KH Anasom merasa tidak enak hati dengan orang-orang, terlebih kepada HBS. Sebab ia tidak pernah merasa membuat pesan singkat berupa ajakan membunuh.
"Saya ini siapa hanya orang kecil. Sedangkan HBS ulama besar," imbuhnya.
Ketika ditanya adakah dugaan ke pihak-pihak tertentu, KH Anasom mengaku tak ingin berspekulasi dan menyerahkan semua kepada aparat penegak hukum.
KH Anasom mengaku hari ini, Selasa (26/7) telah melaporkan kejadian tersebut ke Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah agar kasus ini dapat diusut tuntas.
(*)