WA Ketua NU Semarang Diretas
Cerita WA Tokoh NU KH Anasom Sekeluarga Diretas, Sebar Pesan Ajak Bunuh Habib Rizieq & Order FIktif
Cerita Nomor WA Keua NU Semarang tKH Anasom dan Keluarga Diretas, Ada Pesan Ajak Bunuh Habib Rizieq & Order FIktif WA Ketua PCNU Semarang Diretas
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Cerita keluarga KH Anasom, Hp atau ponsel ia dan keluarganya diretas orang tak dikenal.
Nomor WhatsApp (WA) miliknya digunakan untuk menyebar pesan berantai ajakan membunuh Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.
Sementara, nomor WA anaknya juga dibajak, digunakan untuk order fiktif makanan atau barang lainnya melalui aplikasi ojek online (ojol).
Menurut KH Anasom, kejadian seperti ini --ponsel dan nomor WA keluarga diretas-- bukan kali ini saja terjadi. Melainkan sudah kedua kalinya.
Pengumuman peretasan ditempel di pagar rumah

Suasana di kediaman Ketua PCNU Semarang, KH Anasom terlihat sepi, Selasa (26/7/2022). Sebuah sepeda motor dan satu mobil terparkir di halaman rumahnya di Sendang Utara II, RT03/RWVIII Gemah, Pedurungan, Kota Semarang.
Pintu pagar rumah terlihat tertutup rapat. Terpajang dua buah kertas bertuliskan pengumuman tertempel di gerbang depan rumahnya.
Isi tulisannya adalah "Perhatian 085803065991 nomor ini dihack kita tidak pernah pesan" dan "No 081225409177 dihack kami tidak pesan apa-apa."
Seorang pria bernama Ahbab Jauhar Anas yang diketahui merupakan anak dari KH Anasom datang menghampiri dan membukakan pintu gerbang untuk selanjutnya mempersilakan reporter TribunMuria.com masuk ke dalam rumah untuk berbincang perihal masalah yang kini menimpa keluarganya.
Diketahui handphone KH Anasom beserta istri anaknya telah diretas. Selain digunakan pelaku untuk memesan makanan di marketplace, nomor hanphone tersebut juga menyebarkan berita bohong berupa ajakan untuk membunuh Habib Rizieq Shihab.
KH Anasom yang telah menunggu di dalam rumah lalu bercerita, kejadian seperti ini sudah yang kedua kali ia alami.
Sebelumnya, pernah facebook pribadinya diretas untuk kemudian dimanfaatkan oleh pelaku melakukan penipuan berupa meminjam-minjam uang kepada beberapa orang.
"Bahkan saat itu sampai ada korban, ada orang yang mentransfer sejumlah uang. Tapi saya sudah lupa kapan kejadian itu terjadi, sudah cukup lama," kata KH Anasom.
Kemudian sekarang terulang kembali. Ahbab Jauhar Anas bercerita kronologis kejadian berawal pada tanggal 24 Juli 2022.
Pada saat itu, sekitar pukul 22.39 WIB tiba-tiba ia menerima pesan verifikasi pesanan di Tokopedia berupa dua buah barang yakni mouse dan handsfree.
Merasa tidak melakukan pemesanan tersebut, Ahbab Jauhar Anas kemudian menghubungi operator marketplace untuk melakukan pembatalan pesanan. Tak lama kemudian WhartsApp miliknya juga merasa hendak diretas.
"Ada dua tiga kali pemberitahuan verifikasi di WA saya. Namun karena ada verifikasi dua langkah sepertinya pelaku kesulitan untuk masuk ke WA saya," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, aplikasi Telegram di hanphone miliknya giliran diretas dan berhasil. Kini ia tidak bisa masuk ke aplikasi tersebut. Ketika berusaha masuk muncul kode pasword yang ia tidak ketahui kodenya.
Dari situ kemudian ia menerima pesan singkat dari nomor yang tidak dikenal namun berisikan foto profilnya yakni ajakan untuk membunuh Babib Rizieq Shihab.
Tak berhenti disitu, giliran nomor handphone milik ibu dan ayahnya yang aplikasi WhatsApp nya di heck. Hingga saat ini WA di hanphone milik ibu dan ayahnya tidak bisa dibuka.
Kemudian Ahbab Jauhar Anas menerima pesan ajakan membunuh HRS lagi tapi kali ini dari nomor ibunya. Hal tersebut membuatnya keluarganya merasa semakin terganggu.
"Awalntya pesan tersebut tidak ada gambar ayahnya. Kemudian yang kedua ada pesan disertai gambar," ujarnya.
Ahbab Jauhar Anas menambahkan hingga saat ini sudah ada belasan driver ojek online datang mengantarkan makanan yang tidak ia pesan.
"Hari ini ada banyak, belasan dirver online datang di waktu bersamaan. Padahal saya tidak pernah merasa memesan apa pun."
"Ada pesanan makanan dari nomor saya, tapi ada juga pesanan makanan dari nomor orang lain yang semuanya sistem pembayaran COD," ujarnya.
Laporkan kejadian ini ke Ditreskrimsus Polda Jateng
Akibat kejadian tersebut KH Anasom merasa tidak enak hati dengan orang-orang, terlebih kepada HBS. Sebab ia tidak pernah merasa membuat pesan singkat berupa ajakan membunuh.
"Saya ini siapa hanya orang kecil. Sedangkan HBS ulama besar," imbuhnya.
Ketika ditanya adakah dugaan ke pihak-pihak tertentu, KH Anasom mengaku tak ingin berspekulasi dan menyerahkan semua kepada aparat penegak hukum.
KH Anasom mengaku hari ini, Selasa (26/7) telah melaporkan kejadian tersebut ke Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah agar kasus ini dapat diusut tuntas.
(*)