Kebakaran Pabrik Pupuk
BPBD Sarankan Warga Pakai Masker, Minimalisir Dampak Kabut Asap di Semarang - Demak
BPBD Sarankan Warga Pakai Masker, Minimalisir Dampak Kabut Asap di Semarang - Demak buntut kebakaran pabrik pupuk cv saprotan utama mranggen
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
"Asap tidak setebal kemarin tapi masih bikin sesak nafas," ujar penjual makanan di depan PT SAI Apparel Penggaron, Solihin (53) kepada Tribunjateng.com.
Solihin mengaku, sudah dua hari terakhir menghirup udara berasap berbau mercon.
Ia sendiri tak tahu apakah asap itu berbahaya bagi kesehatannya.
Beruntung , ia tak memiliki penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
"Yang kebakar kan pabrik pupuk ,saya takut asap berbau ini berbahaya," terangnya.
Diakuinya, kondisi tempat jualannya memang tak terganggu dari adanya asap tersebut.
Sebab semua makanannya terbungkus plastik maupun kertas minyak.
Hanya saja, asap cukup menggangu aktivitasnya berjualan terutama bau yang cukup menyengat.
"Prediksi saya bau kayak gini sampai lima hari karena yang kebakar kan banyak namun saya harap petugas Damkar semprot lagi biar asap benar-benar hilang," pintanya.
Sementara itu, warga sekitar Siti Maemunah (47) menjelaskan, asap kebakaran pabrik paling terasa saat pagi hari ketika angin bertiup ke arah barat.
"Angin berubah-ubah arahnya, kalau pagi sejak kemarin ke arah barat terus, kalau siangan sampe sore seringnya ke utara," bebernya.
Ia pun berharap , asap pabrik segera hilang sebab cukup menggangu kondisi warga.
"Kalau diam lama menghirup asap ini cukup pengap karena baunya itu," ujarnya. (Iwn)