Berita Kudus

Jadi Sekolah Swasta Favorit, SMK‎ RUS Kudus Sampai Tolak Ratusan Siswa saat Momen PPDB

SMK Raden Umar Said ‎jadi sekolah swasta favorit di Kabupaten Kudus. Sekolah itu‎ bahkan menolak hingga 600-an orang calon siswa pada PPDB tahun ini.

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Moch Anhar
Dokumentasi SMK RUS Kudus
Siswa SMK Raden Umar Said Kudus tengah belajar di ruangan, setiap siswa bebas memilih tempat duduk yang nyaman untuk belajar. 

‎Fariduddin menjelaskan, materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa juga tidak semuanya mengambil acuan dari kurikulum pemerintah.

‎SMK RUS hanya memberikan kurikulum esensial yang terintegrasi dengan kejuruan terkait.

Dia mencontohkan, kejuruan animasi mendapatkan materi pembelajaran bahasa Indonesia‎ yang berkaitan dengan sastra.

Kemudian mata pelajaran matematika yang diberikan kepada siswa berkaitan dengan menghitung kalkulasi ‎biaya pembuatan animasi.

"Jadi mata pelajaran yang diberikan perspektifnya tetap sesuai dengan kejuruannya," ujarnya.

Sejumlah metode dan materi pembelajaran itulah yang membuat daya tarik tersendiri orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sana.

Adapun tiga kejuruan yang tinggi peminatnya adalah kejuruan pada bidang ekonomi kreatif (Ekraf), yakni animasi, desain komunikasi visual (DKV) dan pengembangan perangkat lunak dan gim ‎(PPLG)‎.

Peminatnya tidak hanya dari dalam kota, tapi juga luar kota. Misalnya Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, ‎dan Bekasi yang mengincar sekolah tersebut.

Berdasarkan data siswa yang masuk dari tiga kejuruan tersebut, sebanyak 57 persen di antaranya berasal dari luar kota dan 43 persen dalam kota.

Dalam proses seleksi, pihaknya mengesampingkan nilai akademik siswa dan lebih mengutamakan portofolio siswa terhadap kejuruan yang dipilih.

Dengan begitu, siswa yang mendaftar sudah tersaring dari minat dan bakatnya.

"Karena kalau tidak ada minat sebelumnya kasihan siswanya. Bisa jadi baru dua atau tiga bulan sudah tidak betah, lebih baik memang dari awal sudah memiliki minat sesuai kejuruannya," ujar dia.

Calon siswa dari dalam kota atau luar kota punya kesempatan yang sama, karena standar yang ditetapkan pun sama.

Namun diakuinya dari standar itu lebih banyak siswa dari luar kota yang bisa lolos seleksi.

Padahal, siswa luar Kudus, harus membayar uang gedung dan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang lebih mahal.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved