Berita Jateng
Lima Pilihan Tempat Wisata Kota Pekalongan, Mau Cari Hiburan, Edukasi dan Religi, Di Sini Lengkap
Inilah lima destinasi wisata di Kota Pekalongan yang cocok dikunjungi saat libur sekolah buat kamu.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Berikut adalah rekomendasi lima destinasi wisata di Kota Pekalongan yang cocok dikunjungi saat libur sekolah.
Masa libur sekolah sudah tiba.
Biasanya banyak keluarga yang mencari tempat wisata untuk berlibur.
Pekalongan menjadi kota di Jawa Tengah yang memiliki destinasi wisata cukup lengkap.
Mulai dari wisata hiburan, edukasi, sejarah, instagramable hingga wisata religi.
Baca juga: Sampaikan Laporan Pertanggungjawaban Anggaran ke DPRD, Pj Bupati Jepara: APBD 2021 Surplus
Baca juga: Sosok Almarhum Tjahjo Kumolo di Mata Keluarga: Suka Menolong dan Ga Tegaan
Baca juga: Bikin Heboh, Pria Cilacap Iseng Pasang Cincin ke Alat Vital, Susah Lepas, Akhirnya Panggil Damkar
Selain itu, letak daerahnya yang berada di perlintasan Jalur Pantura, membuat masyarakat mudah untuk mampir atau bersinggah.
Berikut lima destinasi wisata di Kota Pekalongan:
1. Museum Batik
Pertama adalah Musem Batik Pekalongan.
Destinasi ini merupakan wisata edukasi yang mengandung unsur budaya, seni, dan keterampilan.
Lokasinya berada di Jalan Jetayu, berada satu area Titik Nol Kilometer Pekalongan.
Museum Batik Pekalongan sudah ada sejak tahun 1972, saat itu lokasi awalnya berada di area Monumen Djoeang 45.
Gedung yang saat ini digunakan di Jalan Jetayu, dulunya adalah Kantor Pabrik Gula di masa pemerintahan Kolonial Belanda.
Museum tersebut memiliki sebanyak 1.200 koleksi batik. Koleksi tertuanya adalah tahun 1800- tahun 1900.
Musem Batik Pekalongan buka setiap hari, pukul 08.00- 15.00 WIB.
Harga tiket untuk anak-anak/ pelajar Rp 3.000, orang dewasa Rp 7.000, dan wisatawan asing Rp 20.000.
"Selain ruang koleksi, ada ruang workshop untuk belajar batik.
Jadi pengunjung bisa langsung belajar membatik di sini," kata Deni Pujiyanto (40), edukator di Museum Batik Pekalongan, kepada TribunMuria.com, Kamis (30/6/2022).
2. Pantai Pasir Kencana
Destinasi selanjutnya adalah Pantai Pasir Kencana Pekalongan.
Wisata ini terbilang masih baru, karena peresmiannya berlangsung pada Februari 2022.
Pantai Pasir Kencana berjarak sekira 4 kilometer dari pusat Kota Pekalongan.
Lokasinya berada di Kelurahan Panjangwetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Petugas operator, Andika Dwiki Wirawan (21) mengatakan, destinasi wisata ini memiliki banyak wahana dan fasilitas yang bersifat hiburan.
Ada wahana yang gratis, seperti menara pandang, pasir putih, kolam ikan, dan kolam keceh atau kolam renang.
Ada juga wahana berbayar, seperti sepeda air Rp 10 ribu dan skuter listrik Rp 20 ribu per 15 menit.
Fasilitas lain ada panggung rakyat, panggung teater, dan belasan toilet.
Sementara untuk tiket masuk, Selasa- Kamis Rp 15 ribu dan Jumat- Minggu Rp 20 ribu.
"Jam buka mulai pukul 08.00- 20.00 WIB. Khusus hari senin libur untuk perawatan," ujarnya.
3. Kawasan Kota Tua Jetayu
Jika Semarang memiliki destinasi bangunan-bangunan jadul yang bernama Kawasan Kota Lama.
Begitu juga di Kota Pekalongan.
Ada destinasi bangunan-bangunan jadul yang dikenal dengan nama Kawasan Kota Tua Jetayu.
Alamatnya berada satu lokasi dengan Museum Batik Pekalongan.
Di lokasi ini, ada berbagai gedung tua peninggalan pemerintah kolonial Belanda.
Antara lain Kantor Pabrik Gula yang saat ini untuk Museum Batik, Gredja GKI Pekalongan, Kantor Pos, dan GOR Jetayu.
Selain bisa menikmati keindahan bangunan tua, di lokasi tersebut juga banyak terdapat kuliner.
Tidak ada biaya untuk menikmati area Kota Tua Jetayu.
Masyarakat hanya perlu membayar parkir kendaraan.
4. Wisata Mangrove Park
Sebagai daerah yang berada di pesisir, Kota Pekalongan juga memiliki wisata hutan mangrove.
Destinasi ini dikenal dengan nama Wisata Mangrove Park Pekalongan.
Lokasinya berada di Kelurahan Kandangpanjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Pengunjung akan disuguhkan pemandangan pohon-pohon bakau yang hijau.
Lalu jika datang pada sore hari, maka bisa melihat pemandangan matahari tenggelam yang terlihat di atas pohon-pohon mangrove.
Berdasarkan website tourism.pekalongankota.go.id, fasilitas yang ada antara lain hutan mangrove, gazebo, menara pandang, area pembibitan mangrove, jogging track, perahu, toilet umum.
Belum ada penarikan biaya tiket masuk.
Hanya ada biaya parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Baca juga: Mantan Manajer Kelab Malam Semarang Tewas di Kos, Ketahuan oleh Tetangga setelah Tercium Bau Busuk
Baca juga: Bikin Heboh, Pria Cilacap Iseng Pasang Cincin ke Alat Vital, Susah Lepas, Akhirnya Panggil Damkar
Baca juga: PTUN Semarang Lakukan Pemeriksaan Bangunan The Sato Hotel Kudus dan Rumah Rusak Terdampak
5. Makam Sapuro
Destinasi terakhir adalah wisata religi yang dikenal dengan nama Makam Sapuro Kota Pekalongan.
Lokasinya berada di Jalan Madura, Kelurahan Sapurokebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
Makam dari para ulama atau wali di Kota Pekalongan ini, selalu ramai dikunjungi peziarah.
Di area makam tersebut, terdapat makam seorang ulama besar Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Atas.
Habib Ahmad adalah ulama kelahiran Kota Hajren Hadramaut, Yaman pada 1255 Hijriah atau 1836 Masehi.
Beliau tiba di Indonesia dan memilih tinggal di Pekalongan, pada 1295 Hijriah.
Beliau adalah ulama yang mensyiarkan Islam di Pekalongan.
Habib Ahmad meninggal dunia di usia 92 tahun, pada malam ahad 24 Rajab 1347 Hijriah atau 1928 Masehi.
Sebagai informasi, Makam Sapuro memiliki area parkir cukup luas yang bisa menampung kendaraan bus.
Di lokasi tersebut juga banyak masyarakat yang berdagang oleh-oleh seperti batik. (*)