Berita Kudus
Tiga SMP Negeri di Kudus Kekurangan Siswa, Disdikpora: Total Kurang 158 Peserta Didik Baru
Tiga SMP Negeri di Kudus Kekurangan Siswa, Disdikpora: Total Kurang 158 Peserta Didik Baru
Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus mencatat terdapat tiga sekolah menengah pertama (SMP) yang masih kekurangan siswa.
Ketiga SMP tersebut, berdasarkan data Disdikpora Kudus, masih kekurangan 158 siswa.
Hal ini disampaikan Kasi Kurikulum Disdikpora Kudus, Afri Shofianingrum.
Ia menyebutkan secara rinci tiga sekolah yang kekurangan siswa itu yakni SMPN 3 Bae kurang 96 siswa, SMPN 4 Bae kekurangan 28 siswa, dan SMPN 2 Dawe kekurangan 34 siswa.
"Tiga SMP Negeri itu masih membuka pendaftaran secara offline sampai 30 Juni 2022," ujarnya, Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, pendaftaran offline tersebut juga berlaku kepada siswa yang berada di luar zona sekalipun.
"Jika masih ada siswa yang belum mendapatkan sekolah negeri silakan bisa mendaftar," ujar dia.
Berdasarkan data di SMPN 3 Bae, sudah ada sedikitnya 11 siswa yang mendaftar secara offline di sana.
Harapannya sampai akhir bulan Juni 2022, kekurangan sebanyak 85 siswa dapat terpenuhi.
"Saat ini sudah ada 11 orang siswa yang mendaftar secara offline."
"Harapannya bisa terpenuhi sampai akhir bulan," jelas Ketua PPDB SMPN 3 Bae, Sudaryanto.
Zonasi saling beririsan
Sebelumnya diberitakan, SMPN 3 Bae Kabupaten Kudus kekurangan sedikitnya 96 siswa dalam pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2022.
Kejadian kekurangan siswa tersebut yang pertama kalinya terjadi dalam dua tahun terakhir.
Ketua PPDB SMPN 3 Bae, Sudaryanto menjelaskan, belum pernah kekurangan siswa sebelumnya.
"Kejadian ini pertama kalinya bagi kami," ujarnya.
Menurut dia, kurangnya kuota siswa baru tersebut terjadi karena banyaknya sekolah yang ada pada zonasi yang sama dengan SMPN 3 Bae.
Belum lagi ditambah jumlah lulusan sekolah dasar yang lebih sedikit dibandingkan kuota siswa pada SMP yang menampung.
"Jadi siswa mungkin lebih memilih mendaftar di sekolah lain. Karena sekolah kami ini zonasinya sama dengan SMPN 2 dan SMPN 4 Bae," ujar dia.
Kuota yang harusnya terpenuhi sebanyak 256 siswa yang dibagi menjadi delapan rombongan belajar (Rombel).
Namun saat ini siswa yang sudah mendaftar masih 160 orang, sehingga masih kurang sekitar 96 siswa.
Guna menutup kekurangan itu, pihaknya membuka kesempatan kepada siswa untuk mendaftar melalui jalur offline sampai 30 Juni 2022.
"Kami buka sampai akhir bulan ini, dan sampai sekarang sudah ada 11 siswa yang mendaftar," ucapnya.
Kemungkinan, pihaknya tidak memperpanjang masa pendaftaran offline tersebut karena menilai percuma.
"Kalau diperpanjang tapi tidak ada lagi yang mendaftar juga percuma. Nanti kami akan diskusikan dengan Disdikpora Kudus," jelas dia.
Dampak dari tidak menutupnya kuota itu akan membuat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan lebih sedikit.
Kemudian jam mengajar guru yang menjadi persyaratan sertifikasi guru juga akan sulit tercapai.
"Nanti solusinya bisa ditambah jam mengajarnya ke sekolah yang lainnya," ujar dia.
Berbeda dengan SMPN 3 Bae, SMPN 4 Kudus justru harus menolak ratusan siswa dalam PPDB 2022.
Kepala SMPN 4 Kudus, Dedi Triprianto menjelaskan, jumlah pendaftar saat PPDB berlangsung mencapai 450 siswa, sedangkan jumlah siswa yang diterima sebanyak 270 siswa.
Jumlah itu terdiri dari jalur zonasi 148 orang, jalur prestasi 81 orang, dan jalur afirmasi sebanyak 41 orang.
"Saat ini siswa tengah daftar ulang sampai tiga hari, pada hari Selasa, Rabu dan Kamis," ujar dia. (raf)