Berita Pati
Pemkab Jepara Mulai Vaksinasi Hewan Ternak Senin Depan, Diawali dari Desa Bucu Kecamatan Kembang
Pemkab Jepara Mulai Vaksinasi Hewan Ternak Senin Depan, Diawali dari Desa Bucu Kecamatan Kembang
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara tancap gas tangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Untuk mencegah wabah PMK bertambah meluas, Pemkab Jepara akan mulai memvaksin hewan ternak pada Senin (26/6/2022) mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Ratib Zaini, menyampaikan pihaknya akan mulai vaksinasi hewan di Desa Bucu, Kecamatan Kembang.
Lalu dari tempat itu, vaksinasi akan berlanjut ke lokasi lain yang tersebar di 13 kecamatan.
Ratib mengungkapkan pihaknya telah mendapat 3.000 dosis hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah.
"Hari ini kami ambil di Semarang," kata dia saat ditemui tribunmuria.com, Jumat (24/6/2022).
Menurut Ratib, kebutuhan vaksin hewan untuk menangani wabah PMK di Jepara sebanyak 55.000 dosis.
Jumlah itu menyesuaikan populasi hewan ternak di Jepara, yakni sapi 53.038 dan kerbau 2.522 ekor.
Kendati demikian, pihaknya akan menggunakan vaksin yang tersedia untuk melindungi hewan-hewan ternak dari ancaman PMK.
Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, 5 dokter hewan, 6 mantri hewan, dan 20 tenaga terampil inseminator akan diperbantukan untuk mempercepat vaksinasi.
Dia merencanakan 3.000 vaksin itu akan tuntas digunakan pada 2 Juli 2022.
Jateng dapat tambahan 75.500 dosis vaksin PMK
Setelah sebelumnya menerima 1.500 dosis vaksin PMK, Provinsi Jawa Tengah kembali mendapatkan alokasi vaksin untuk penyakit kuku dan mulut (PMK), Kamis (23/6/2022).
Kiwari, 75.500 dosis vaksin PMK kini disimpan pada fasilitas cold storage Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jawa Tengah, untuk kemudian didistribusikan ke-35 kabupaten/kota di Jateng.
Vaksin yang berasal dari Kementerian Pertanian itu, melalui perjalanan darat dari Gunung Sindur, menggunakan mobil boks.
Selain mengangkut jatah untuk Jateng, mobil tersebut juga mengangkut alokasi vaksin PMK bagi DI Yogyakarta.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto, mengatakan alokasi vaksin yang diterima merupakan bagian dari program vaksin darurat tahap satu.
Selanjutnya, akan datang kembali jatah vaksin tahap dua.
"Kita ditargetkan dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, paling lambat 2 Juli 2022 (penyuntikan) vaksinasi tahap pertama harus selesai."
"Kemarin kita dapat 1.500 dosis sekarang dapat 75.500 dosis," ujarnya.
Agus menerangkan, alokasi vaksin yang diterima diprioritaskan bagi hewan ternak rentan yang masih sehat.
Misalnya sapi perah, sapi potong di fasilitas pembibitan dan betina produktif.
Ia menyebut, seluruh kabupaten kota di Jateng telah siap menerima alokasi vaksin.
Namun demikian, Pemprov Jateng akan tetap melakukan monitoring terhadap kesulitan yang mungkin terjadi di lapangan.
"Vaksinator kita siap. Yang harus benar-benar disiapkan juga adalah memilah dan memilih ternak yang betul-betul sehat."
"Sementara kalau sakit diobati. Agar yang sehat memunyai kekebalan setelah divaksin," jelasnya.
Data Disnakkeswan mencatat, hingga kini ada sekitar 26 ribu hewan ternak suspect PMK.
Dari jumlah tersebut, hanya 0,5 persen yang mati dan 21 persen telah dinyatakan sembuh.
Adapun, dari 1.500 dosis vaksin yang telah datang terlebih dahulu ada delapan daerah yang telah mendapatkan alokasi.
Yaitu Boyolali 400 dosis, Kabupaten Semarang 300 dosis, Klaten 200 dosis, Sukoharjo 200 dosis, Salatiga 100 dosis, Kabupaten Magelang 100 dosis, Kota Semarang 100 dosis dan Wonosobo 100 dosis. (*)