Berita Jateng
Komite Ekonomi Kreatif Kritik Wisata Kendal Milik Pemkab, Fasilitas Minim dan Tidak Ada Inovasi
Komite Ekonomi Kreatif daerah mendorong penuh Pemerintah Kabupaten Kendal untuk lebih serius dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata yang ada.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Komite Ekonomi Kreatif daerah mendorong penuh Pemerintah Kabupaten Kendal untuk lebih serius dalam mengembangkan dan memajukan pariwisata yang ada.
Pemerintah setempat melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) diminta untuk lebih fokus dan terarah dalam menggarap sektor pariwisata, agar tidak sulit berkembang.
Sekretaris Komite Ekonomi Kreatif, Muhamad Kurniawan mengatakan, Pemkab Kendal belum serius menggarap sektor wisata sehingga terkesan stagnan.
Kata dia, hal itu terlihat dari berbagai fasilitas wisata yang tidak terpelihara dengan baik.
Utamanya di tiga destinasi wisata yang dikelola pemerintah daerah. Meliputi, Curug Sewu, Pantai Sendang Sikucing, dan Kolam Renang Boja.
Baca juga: Hits, Dua Wanita Perwakilan Polda Jateng Memenangkan Lomba Kreasi Setapak Perubahan Polri
Baca juga: Angin Puting Beliung Tiba-tba Menerjang, Sejumlah Bangunan di Desa Mintobasuki Pati Beterbangan
Baca juga: Miris, Bagian Keuangan Satpol PP Semarang Ini Tilap Uang BPJS Pegawai, Ternyata Dipakai Judi Onine
"Sarana dan prasarana di sejumlah objek wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Kendal sangat minim," terangnya saat rakor penguatan, pengembangan pariwisata dan industri untuk wujudkan Kendal yang kompetitif, Kamis (23/6/2022) di Hotel Sae Inn.
Dia menyebut, sarana digitalisasi untuk mendukung era 4.0 juga belum tersedia di berbagai destinasi wisata.
Baru ada di Pantai Indah Kemangi yang dikelola BUMDes.
Termasuk sarana pendukung lainnya seperti tempat bermain, dan alat kebersihan.
Kurniawan menegaskan, seharusnya pemerintah daerah harus fokus dan memiliki skala prioritas, sehingga sektor wisata bisa berkembang dengan lebih baik.
Anggota Dewan Riset Kendal, Muhamad Kundarto menyatakan, perlu kerjasama dan kolaborasi semua pihak agar sektor pariwata di Kendal bisa dikembangkan lebih optimal.
Menurutnya, dua tahun pandemi berlangsung juga berdampak pada keberlangsungan wisata.
Berbagai anggaran pun tersedot dalam penanganan Covid-19, sehingga tidak bisa dilakukan pengembangan yang optimal.
Dia berharap, ke depan pemerintah daerah dapat mengembangkan sektor sumber daya manusia (SDM) sekaligus sektor wisatanya.
Agar potensi-potensi wisata yang ada bisa tergarap dengan maksimal melalui SDM yang berkompeten.