Berita Viral

Viral Tawuran Antarpelajar Pati di Kebun Tebu, Netizen: Paling Akhire Yo Nangis, Mental Urunan!

Tawuran Antarpelajar Pati di Kebun Tebu, Netizen: Paling Akhire Nangis, Dasar Mental Urunan!

Tangkapan Layar Video Instagram @patisakpore
Tangkapan layar video viral pelajar Pati tawuran di kebun tebu. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Viral video tawuran antarpelajar yang diduga melibatkan siswa dari dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Pati viral di media sosial Facebook dan Instagram.

Ada tiga video tawuran yang beredar. Di antaranya diunggah oleh akun Instagram @patisakpore. 

Dalam video berdurasi 22 detik dan 16 detik, tampak segerombolan pelajar berlarian di jalan perkampungan sambil berteriak-teriak.

Di antara mereka ada yang membawa bambu dan kayu.

Di video lain yang berdurasi 30 detik, terlihat seorang pelajar dikeroyok dan dipukuli pelajar lainnya di sebuah kebun tebu.

Diperkirakan lokasinya berada di Jalan Raya Bapoh-Tlogowungu.

Video-video tersebut sontak memancing komentar warganet. Mayoritas menyayangkan kejadian tersebut.

Ada pula yang mencibir para pelajar yang tawuran dengan kata-kata "mental urunan" dan "paling ujung-ujungnya nangis".

Hal ini seperti dalam komentar akun Instagram @diamante.arp: "Paling akhire Yo nangis, mental urunan"

Kasi Humas Polres Pati Iptu Sukarno mengatakan, tawuran itu terjadi di Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa, Kamis (9/6/2022) lalu.

"Jajaran Polsek Tlogowungu dan Wedarijaksa sudah turun untuk melaksanakan penyelidikan. Kemungkinan yang terlibat dua sekolah," ujar dia pada TribunMuria.com, Sabtu (11/6/2022).

Ia menyebut, tawuran ini terjadi pada momen kelulusan.

Seragam sekolah sebagian pelajar yang terlibat tawuran dicoret-coret menggunakan cat semprot.

Permasalahan tersebut sudah selesai dan berakhir damai, setelah dilakukan mediasi pada Jumat (10/6/2022) kemarin.

Orang tua korban yang beralamat di Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa, juga telah membuat surat pernyataan bermeterai yang ia tandatangani bersama sang anak. 

"Pihak korban (orang tua dari siswa yang dikeroyok) tidak menuntut atau memperpanjang masalah ini," kata dia.

Iptu Sukarno berpesan agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang di kemudian hari.

"Pelajar itu generasi penerus bangsa. Harusnya solidaritas antarpelajar diperkuat."

"Tindakan yang meresahkan dan merugikan diri sendiri serta orang lain tidak seharusnya terjadi," imbau dia. (mzk)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved