Berita Blora
Batik Motif Corona Kreasi Difabel Blora Mustika, Produknya Paling Diminati Kala Pandemi
Kabupaten Blora patut bangga dengan khasanah karya asli dari putra daerah. Salah satunya adalah batik.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
"Ini menggunakan water glass bukan air. Supaya tidak luntur. Kemudian didiamkan satu malam. Setelah itu direbus atau nglorot, malemnya biar turun. Jadi sudah," jelasnya.
Kandar mengungkapkan untuk pembuatan batik corona hari ini merupakan pesanan dari Pondok Pesantren di Jepara.
Terkait harga, dirinya membrandol Rp 150 ribu per satu pcs. Namun jika pesanan dari luar Blora, pemesan harus menambah biaya ongkos kirim.
"Omset justru malah laku banyak saat pandemi untuk motif ini," ungkapnya.
"Untuk pemasaran secara nasional melalui online bahkan luar negeri ada pesanan kita layani. Pernah pesanan dari malaysia," lanjutnya.
Pihaknya berharap ke depan dapat pesanan lebih banyak lagi.
"Bisa dari dalam, luar kota, ataupun kantor-kantor. agar teman-teman juga memiliki penghasilan," harapnya.
"Alhamdulillah sekarang banyak CSR yang sudah tahu kualitasnya DBM karena juga sudah banyak CSR yang ngambil disini. Memberikan bantuan sedikit, seperti kemarin dapat bantuan dari perhutani," imbuhnya.
Karya Batik DBM ini juga sudah mendarat di istana Kepresidenan dan langsung bertemu dengan orang nomor satu dan dua di Indonesia yakni Joko Widodo dan KH Makruf Amin.
"Alhamdulillah sampai istana juga beberapa waktu lalu. Respon Presiden ya dengan keterbatasna mampu berkarya mampu mandiri. Setelah di istana kita akhirnya diundang di acara salah satu TV deddy Corbuzier," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Difabel Blora Mustika (DBM), Abdul Ghofur mengungkapkan ada andalan batik DBM yng paling ramai.
"Yakni carangan atau daun jati dengan motif difabel. Keduanya ini imbang antar daun jati dengan difabel," ungkapnya.
Menurutnya, motif difabel ini unik. Ia pun menerangkan filosofi motif difabel andalannya tersebut.
"Filosofinya, disabilitas membutuhkan payung hukum. Perda kan sekarang sudah punya," ucapnya.
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Tembus Rp1 Juta Per Gram, Simak Ini Daftar Lengkapnya
Baca juga: Aptar Gandeng Siklus untuk Kembangkan Solusi Pengantaran Isi Ulang Kebutuhan Konsumen
Baca juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Kebumen Jalani Rekonstruksi
Dikayakannya, dari gambar orang pakai kursi roda dengan di depannya ada tangga, bahwa ini menunjukkan para difabel penuh dengan hambatan dan tantangan.
"Kemudian ada bintang dan bulan itu menunjukkan orang-orang difabel juga memiliki mimpi dan memili cita-cita dan harapan yang tinggi," paparnya.
"Ada simbol segitiga yang menunjukkan hablumminallah (hubungan dengan Tuhan) dan hablumminannas (hubungan dengan manusia). Ada lambang berbentuk love menunjukkan yang dicintai sesama makhluk," imbuhnya. (*)