Berita Blora

Batik Motif Corona Kreasi Difabel Blora Mustika, Produknya Paling Diminati Kala Pandemi

Kabupaten Blora patut bangga dengan khasanah karya asli dari putra daerah. Salah satunya adalah batik.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/AHMAD MUSTAKIM
Pembuatan batik motif Corona oleh para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Difabel Blora Mustika (DBM). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Kabupaten Blora patut bangga dengan khasanah karya asli dari putra daerah.

Salah satunya adalah batik.

Difabel Blora Mustika (DBM) yang merupakan perkumpulan orang-orang disabilitas yang ada di Blora ini melawan keterbatasan mereka dengan menciptakan karya batik asli Blora.

Beragam motif diciptakannya dari mulai dengan motif difabel, carangan atau daun jati, bunga, ungker, dan lain-lain hingga motif terbaru, yakni motif corona.

Baca juga: Selama Dua Hari, Kantor Imigrasi Semarang Buka Layanan Paspor di MPP Kudus

Baca juga: Titik Tanggul Jebol di Kawasan Tanjung Emas Bertambah, Ganjar segera Audit Bangunan di Pesisir

Motif corona yang terinspirasi dengan pandemi covid 19 yang melanda negeri hampir di seluruh dunia ini justru membawa berkah bagi penyandang disabilitas yang tergabung dalam DBM ini.

Bentuk virus corona yang lalu lalang muncul di patron digital ini menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi bagi DBM.

Ditemui di kantornya, Wakil Ketua DBM, Kandar menjelaskan bagaimana cara membuat batik corona yang menjadi andalannya tersebut.

"Awalnya siapkan kain putih ukuran 1,5 x 2 meter, kemudian di cap motif corona," ucapnya kepada tribunmuria.com, Selasa (24/5/2022).

Dikatakannya, lantaran ada pesanan cap corona dan terinspirasi corono maka dirinya membuat motif tersebut.

"Alhamdulillah banyak yang tertarik. Sampai sekarang banyak yang pesan motif corona ini," ujarnya.

Kandar menerangkan, untuk cap yang masih bocor atu kurang nyatu, masih perlu di canting agar menyatu.

"Bertujuan agara warna lain tidak masuk. Nembok istilahnya," terangnya.

Setelah tahapan cap selesai, lanjut Kandar, baru di warnai dengan didahulukan motif coronannya terlebih dahulu.

"Setelah selesai warna corona, baru blok warna dasar sesuai permintaan," ucapnya.

Dijelaskannya, setelah semua selesai, kemudian dibiarkan kering, baru kemudian dikunci.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved