Berita Jateng
Disdikbud Kendal Imbau Guru Pantau Semangat Belajar Anak yang Turun
Disdikbud Kendal mengimbau kepada para guru untuk memantau siswa-siswi yang mengalami penurunan semangat belajar dampak pembelajaran.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal mengimbau kepada para tenaga pendidik (guru) untuk memantau siswa-siswi yang mengalami penurunan semangat belajar dampak pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Upaya ini untuk mencegah terjadinya anak putus sekolah karena minat belajar yang menurun.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, dorongan semangat harus diberikan tenaga pendidik kepada siswa yang kurang semangat belajar.
Baca juga: Protokol Kesehatan Diperlonggar, Penjualan Masker Pun Menurun
Baca juga: Terkuak Pihak Swasta yang Turut Andil dalam Mafia Minyak Goreng, Lin Che Wei Pun Kini Jadi Tersangka
Baca juga: PLN Terima Hasil Pengadaan Tanah BPN Kabupaten Boyolali untuk Pembangunan GITET 500 kV Ampel
Baca juga: Arus Balik Belum Selesai, KM Kalibodri Kendal Angkut 338 Penumpang dan 65 Kendaraan ke Kalteng
Utamanya, setelah pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah kembali digelar 100 persen sejak sepekan kemarin.
Dia berharap, semua siswa di semua jenjang pendidikan bisa lebih aktif dan semangat menyongsong pendidikan yang lebih optimal.
"Pihak sekolah harus memantau anak yang motivasi belajarnya menurun. Supaya betul-betul diidentifikasi, agar bisa diambil sikap. Jangan sampai ada satu anak pun yang putus sekolah," terangnya, Rabu (18/5/2022).
Menurut Wahyu, angka anak putus sekolah di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Kendal pada masa pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2021 sebanyak 9 anak.
Masing-masing di jenjang SD sederajat 5 anak, dan jenjang SMP 4 anak.
Kata Wahyu, kondisi pandemi selama berjalan dua tahun cukup berat bagi dunia pendidikan.
Sebagian besar anak putus sekolah karena faktor motivasi sehingga anak menjadi malas belajar.
Pihaknya tengah berupaya melakukan komunikasi pendekatan dengan orangtua siswa untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan anak menjadi malas belajar.
Setelah itu, semangat anak akan didorong dengan motivasi dari tenaga pendidik supaya bisa melangsungkan pembelajaran dengan maksimal.
Kepala SD Negeri 1 Kebonharjo Patebon, Anas Makruf menuturkan, selama pembelajaran jarak jauh diterapkan memang banyak mengalami kendala.
Baca juga: Terkuak Pihak Swasta yang Turut Andil dalam Mafia Minyak Goreng, Lin Che Wei Pun Kini Jadi Tersangka
Baca juga: Omahe Opa Gandeng 50 Pelaku UMKM hingga Berdayakan Penghasil Kopi Lokal
Baca juga: Progres Seksi 2 Pembangunan Tol Semarang Demak Capai 85 Persen, Ditarget Selesai Tahun Ini
Untuk mengatasi itu, guru akan mendatangi langsung anak yang mengalami kesulitan belajar secara online.
Menemui orang tua untuk mencari solusi agar anaknya kembali aktif mengikuti pelajaran supaya tidak ketinggalan.
"Rekan-rekan guru biasanya juga mendatangi rumah siswa, menemui orang tuanya untuk mencari solusi bersama supaya anaknya kembali aktif belajar di sekolah," katanya. (*)