Berita Kudus

Endang Wisudawati Terbaik IAIN Kudus Ingin Jadi Politisi Muda, Cerita Anak Petani dari Blora

Endang Wisudawati Terbaik IAIN Kudus Ingin Jadi Politisi Muda, Cerita Anak Petani dari Blora

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
Dok Pribadi
Endang Susanti, wisudawati terbaik dari program studi (Progdi) Pemikiran Politik Islam (PPI) IAIN Kudus, akan mengikuti wisuda sarjana ke-31 dan program pasca sarjana ke 13 yang dilaksanakan di GOR IAIN Kudus pada Sabtu (14/5/2022) besok. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Anak petani asal Blora‎, Endang Susanti, menjadi wisudawati terbaik dari program studi (Progdi) Pemikiran Politik Islam (PPI) IAIN Kudus.

Endang akan mengikuti wisuda sarjana ke-31 dan program pasca sarjana ke 13 yang dilaksanakan di GOR IAIN Kudus pada Sabtu (14/5/2022) besok.

Endang mengaku senang bisa menyelesaikan studinya di PPI sejak masuk tahun 2018 yang lalu dengan IPK 3,89.

Dia tertarik menempuh pendidikan PPI karena ingin menjadi seorang politisi muda, sehingga harus belajar banyak tentang politik. 

"Karena program studi PPI merupakan program studi yang hanya ada di beberapa kampus saja, maka saya tertarik untuk mengambil program studi tersebut," ujarnya.

Dia belajar banyak hal tentang politik dan bertemu dengan pemikir-pemikir yang hebat dan berpengalaman di bidang politik.

Namun dukanya, jarak Blora Kudus yang lumayan jauh harus ia tempuh setiap minggunya, karena harus tetap membantu orangtua di rumah.

"Selain itu, uang saku yang pas-pasan membuat saya harus seirit mungkin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya," ujar dia.

Dia berharap bisa berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya.

"Insyaallah saya akan lanjut S2 dengan program studi yang linear dengan program studi saya saat ini," ujarnya.

Dia juga bercita-cita menjadi seorang politikus muda perempuan di Kabupaten Blora karena rendahnya partisipasi politik perempuan di sana.

"Karena tidak terlalu banyak politisi perempuan, jadi saya harus menjadi politikus politik yang bisa menjadi inspirasi perempuan lainnya," katanya.

Hidup di lingkungan keluarga petani tidak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan setinggi langit.

Menurut dia, orang tuanya merupakan warisan terbaik dari orangtua untuk memberikan pendidikan kepada anaknya setinggi mungkin.

"Sebab harta bisa habis namun pengetahuan serta pengalaman yang didapatkan dari bangku pendidikan tidak akan pernah habis."

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved