Berita Jateng
Sampah Menumpuk saat Syawalan, Dinas Lingkungan Hidup Kendal Angkut Sampah ke TPA Pagi dan Sore
Volume sampah di lingkungan masyarakat Kendal meningkat dua kali lipat pada saat syawalan.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Volume sampah di lingkungan masyarakat Kendal meningkat dua kali lipat pada saat syawalan.
Utamanya terjadi di beberapa lokasi yang menggelar perayaan syawalan.
Seperti, kawasan alun-alun Kaliwungu, Bukit Jabal komplek pemakaman ulama, Masjid Agung Kendal, komplek pemakaman Wali Gembyang, dan beberapa lokasi lainnya.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Vivin Irawati mengatakan, kenaikan volume sampah tertinggi terjadi di sekitar alun-alun Kaliwungu hingga 100 persen dari pada hari-hari sebelumnya.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Kota Tegal Tahun Ini Berjumlah 106 Orang
Baca juga: Bupati Kendal Apresiasi Bergeraknya Roda Perekonomian Wisata dan UMKM pada Libur Lebaran
Baca juga: Dinkes Jateng Luruskan Kabar Vaksin Penyebab Hepatitis Akut Misterius
Bahkan, sampah sampai menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS) karena produksi sampah yang meningkat tajam.
Untuk mengantisipasi semakin menumpuknya sampah, pihaknya menambah jam operasional pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sejumlah petugas disiagakan untuk mengangkut sampah-sampah dari TPS ke TPA setiap pagi dan sore hari.
Dengan maksud agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan di tingkat masyarakat.
"Di tempat-tempat tertentu seperti syawalan memang volume sampah meningkat sampai 100 persen. Kalau di tingkat rumah tangga, kenaikannya tidak begitu tinggi," terangnya, Selasa (10/5/2022).
Pihaknya tidak menambah petugas pengangkutan sampah karena keterbatasan SDM yang ada.
Hanya saja, DLH menambah waktu pengangkutan sampah jika dirasa diperlukan.
Dari biasanya pagi hari, petugas bisa mengangkut sampah pada sore hari sesuai permintaan.
"Kami bertanggungjawab melakukan pengangkutan sampah ke TPA. Kalau persoalan kebersihan di tingkat masyarakat, jadi tanggungjawab pihak desa atau kelurahan sebagai pengelolanya," jelas dia.
Menurut Vivin, sampah-sampah dari masyarakat Kendal saat ini diangkut ke TPA Darupono Baru.
Sedangkan dua TPA lainnya ditutup sementara karena over kapasitas.