Berita Jateng

Sarung Goyor Tegal Motif Songket Turki Laris Manis di Afrika, Tiga Bulan Terkirim 400 Ribu Potong

Permintaan ekspor sarung goyor produksi masyarakat Tegal, meningkat drastis dalam tiga bulan terakhir. 

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Pemilik PT Asaputex Jaya Tegal, Jamaludin Al Katiri (kanan), memperlihatkan produk sarung goyor yang diminati oleh pasar di negara-negara Afrika, Kamis (14/4/2022). Sarung tersebut bermotif songket Turki. 

TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Permintaan ekspor sarung goyor produksi masyarakat Tegal, meningkat drastis dalam tiga bulan terakhir. 

Sarung goyor tersebut sangat laris, terutama di negara-negara Afrika. 

Pengiriman tercatat sudah mencapai 400 ribu picis sarung. 

Pemilik PT Asaputex Jaya Tegal, Jamaludin Al Katiri mengatakan, sudah sebanyak 10 armada kontainer yang berangkat ke delapan negara.

Baca juga: Masuki Pertengahan Ramadan, Harga Daging Sapi dan Ayam di Jepara Merangkak Naik

Baca juga: Gilang Ingin Ramadan Jadi Momentum Penguatan Nilai-nilai Pancasila dan Toleransi

Pengiriman tersebut dalam tiga bulan terakhir, Januari- Maret 2022. 

Rata-rata banyaknya permintaan dari negara-negara Afrika, seperti Djibouti, Mogadishu, Hargeisa Somalia, dan Etiopia.

"Selama Januari- Maret, kira-kira sudah 400 ribu picis sarung terkirim ke delapan negara," kata Jamal, kepada TribunJateng.com (Tribun Netwok), Kamis (14/4/2022). 

Jamal menilai, negara-negara di Afrika saat ini sangat menyukai produk sarung goyor dari Tegal. 

Terutama sarung goyor yang bermotif songket Turki.

Bahkan produk sarung goyor sudah menggeser kepopuleran sutra Thailand dan katun India.

"Hampir semua negara Afrika sekarang lebih menyukai produk sarung dari Tegal. Terutama motif songket Turki," ujarnya. 

Jamal mengatakan, produk sarung goyornya yang bermerek Pohon Korma sendiri, adalah asli produk masyarakat Tegal. 

Ia bahkan memiliki sekira 200 UMKM binaan sarung goyor yang bekerja sama. 

Mereka sebelumnya adalah para karyawannya yang kemudian dibina dan difasilitasi peralatan untuk membuat rumah produksi.

"Mereka bahkan sudah berkembang dan rata-rata memiliki karyawan," jelasnya. 

Baca juga: Polisi Strelisasi Gereja di Pemalang Jelang Perayaan Paskah, Kapolres: untuk Berikan Rasa Aman

Baca juga: Butuh THR, Pria Paruh Baya di Blora Gasak Hp, Perhiasan dan Uang saat Korban Pergi ke Sawah

Selain itu, menurut Jamal, pihaknya saat ini juga sudah melakukan penjualan secara online melalui marketplace.

Ternyata di lapangan, penjualan secara online disukai pasar. 

Terutama bagi sasaran masyarakat yang gemar berbelanja online. 

"Untuk tahun ini kami juga melakukan penjualan dengan sistem online. Capaian tiap harinya di angka 300- 600 potong," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved