Berita Jepara
Pemkab Jepara Sosialisasi Migrasi Televisi Analog ke Digital, Sekda: Biar Tak Timbulkan Keresahan
Pemkab Jepara Sosialisasi Migrasi Televisi Analog ke Digital, Sekda: Biar Tak Timbulkan Keresahan
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Penggunaan televisi digital mulai disosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Jepara.
Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) melakukan program Analog Switch Off ( ASO) untuk mengajak masyarakat bermigrasi dari televisi analog ke televisi digital.
Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara Arif Darmawan menerangkan mulai 30 April 2022 siaran televisi analog dihentikan.
Baca juga: Hore! Kabar Gembira untuk Warga Kudus, STB Gratis Mulai Dibagikan Agustus Mendatang
Baca juga: Herlambang Kagum Kejernihan Kualitas Gambar TV Digital, Penjualan STB di Jepara Meningkat
Baca juga: Masih Banyak yang Belum Paham Siaran Digital, Masyarakat Perlu Diberi Pemahaman Manfaatnya
Untuk itu, dia berharap mulai saat ini masyarakat harus bersiap.
"Kami harapkan masyarakat tidak terkejut dengan adanya transformasi Televisi analog ke Televisi digital yang akan dimulai 30 April 2022,” ujar Arif Darmawan, Rabu (6/4/2022).
Arif menjelaskan, bermigrasi ke televisi digital masyarakat ikut membantu pemerintah mempercepat transformasi digital.
Karena siaran televisi digital ini memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, terutama bagi penggemar siaran televisi.
“Dengan televisi digital, masyarakat memperoleh banyak channel yang bisa dipilih sesuai dengan apa yang menjadi perhatian untuk tontonannya."
"Gambar yang tersaji juga lebih jernih,” imbuhnya.
Dia menambahkan pemerintah akan membagikan alat khusus yang akan memungkinkan untuk bermigrasi televisi analog ke televisi digital yaitu set top box (STB) untuk masyarakat tidak mampu.
Dengan alat bantu ini, masyarakat masih dapat menggunakan TV lama yang tidak memiliki kemampuan digital.
“Bagi yang kurang mampu, pemerintah menyediakan STB secara gratis,” katanya.
Sementara itu, Sekda Jepara Edy Sujatmiko berharap agar program transformasi televisi digital ini tidak menimbulkan keresahan masyarakat.
Dia meminta camat dan petinggi desa tueut berperan menyampaikan hal tersebut ke masyarakat.
Dia meminta STB di pasaran juga harus tersedia. Sehingga pada waktunya nanti, tidak terjadi kelangkaan. Hal itu bisa memudahkan masyarakat dalam program migrasi ke televisi digital ini.
“Televisi ini merupakan hiburan bagi masyarakat kelas atas hingga bawah."
"Camat dan petinggi desa ikut sosialisasi transformasi ini,” tandasnya.(yun)