Berita Jepara
Video Warga Nasrani di Jepara Ikut Bersih-bersih Masjid Saat Jelang Ramadan
Warga Nasrani di Jepara Ikut Bersih-bersih Masjid saat Jelang Ramadan, Bupati: Toleransi Hakiki
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Hermawan Handaka
Warga Nasrani di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, turut gotong royong bersih-bersih masjid di desa setempat. Bupati Andi sangat mengapresiasi hal ini. Menurutnya, inilah potret toleransi beragama yang hakiki.
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Berikut Video Warga Nasrani di Jepara Ikut Bersih-bersih Masjid saat Jelang Ramadan
Perempuan Nasrani, Inpri, turut membantu bersih-bersih pelataran Masjid Nurul Hikmah.
Ia sebagai umat Nasrani berbaur dengan warga Muslim di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, untuk kerja bakti menyambut bulan suci Ramadan.
Saling membantu sesama warga, kata dia, adalah hal lumrah bagi warga desa yang terletak di lereng Muria itu.
Warga setempat sudah terbiasa hidup dengan perbedaan keyakinan agama. Perbedaan itu lebur dalam satu aktivitas gotong-royong.
Perempuan 42 tahun itu menuturkan kehidupan masyarakat Tempur memang akur.
Hal itu bisa dilihat dari letak Gereja Injil Tanah Jawa dan Masjid Nurul Hikmah yang saling berhadap-hadapan di desa itu.
"Kalau setiap menjelang Ramadan, kami umat Nasrani bantu-bantu bersih-bersih masjid."
"Begitu juga kalau ada acara Natal, umat Muslim juga membantu membersihkan dan menata gereja," kata perempuan bernama lengkap Inpri Antini, kemarin.
Dia mengaku sudah 17 tahun tinggal di Desa Tempur.
Selama itu pula kehidupan warga sudah saling berbaur satu sama lain.
Semua mau gotong rotong.
Pendeta GITJ Desa Tempur Suwarni menyampaikan, setiap Ramadan orang-orang Kristen di Desa Tempur akan berjaga di sekitar masjid saat umat Muslim menjalankan salat tarawih.
Semua saling menjaga dan menghormati.
Diapresiasi Bupati Jepara
Melihat kerukunan antarumat bergama, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengagumi kehidupan warga Desa Tempur.
Menurut Bupati Andi, hal ini mencerminkan toleransi umat beragama yang hakiki.
"Luar biasa masyarakat Tempur ini. Ini warisan budaya leluhur kita."
"Kebhinekaan dan kegotong-royongan sangat terjaga sekali," kata pria yang akrab disapa Andi itu.
Dia berharap kehidupan warga Desa Tempur tidak hanya menginspirasi daerah-daerah lain di Jepara, tetapi juga Indonesia juga harus seperti itu, yakni saling menghormati perbedaan.(yun)