Berita Demak

Soroti Dampak Buruk-Baik Jalan Tol Semarang-Demak, DPRD Minta Pemerintah Punya Rencana Jelas

Ketua DPRD Kabupaten Demak, Fahrudin Bisri Slamet (FBS) menyoroti sejumlah dampak buruk maupun baik terkait pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TribunMuria.com/Reza Gustav Pradana
Girder jembatan Tol Semarang-Demak yang melintang di atas Jalur Pantura Sayung, Kabupaten Demak, telah selesai dipasang pada Sabtu (12/3/2022) dini hari. 

Kita harus antisipasi agar warga tidak tenggelam dalam rob, ini Pak Deddy, secara teknis bisa dibahas.

Artinya tol ini juga bisa mengatasi robnya.

Pemkab juga harus bisa sejak sekarang bisa meminimalisir dampak buruknya itu,” terangnya.

Baca juga: Rawan Jadi Episentrum Peredaran Narkotika, Blora Segera Bentuk BNNK, Jadi yang ke-10 di Jateng

Baca juga: Kostum Pratama Arhan akan Hadir di Semarang Night Carnival 2022

Baca juga: Semarak Lomba Mancing di Kusuma Bawal Seso Blora, Total Hadiah Jutaan Rupiah

FBS sendiri mengaku bahwa dirinya masih memperdulikan jalan nasional atau Jalur Pantura Semarang Demak.

Ia memerhatikan banjir rob yang kini semakin tinggi di sepanjang jalur tersebut, terutama yang paling dekat dengan laut atau bibir pantai.

“Akses jalan Daendels ini jalan bersejarah sehingga jalan ini harus tetep ada.

Harapan kami dengan adanya tol ini bisa mengurangi dampak rob.

Jika dampak rob tidak bisa dikurangi, ya pastinya jalan yang sangat bersejarah ini akan hilang dan kita hanya bisa membaca sejarahnya saja, tidak bisa melihat langsung jalan Daendels,” jelasnya lagi.

Dampak buruk lainnya dari pembangunan tol tersebut, ditambahkan FBS, yakni perekonomian di dalam kota.

Ia melihat bahwa pendapatan para pengusaha di warung-warung makan yang biasa dilewati kendaraan di jalan akan berkurang.

Meskipun demikian, FBS juga tetap melihat dampak baik proyek strategis nasional tersebut terhadap masyarakat.

Ia mengatakan bahwa jalan tol bisa juga menjadi sebuah berkah bagi warga.

“Kalau kami melihat, tentunya dampak baiknya mengurangi kemacetan terutama di Jalur Pantura daerah Sayung dan Karangtengah.

Lalu, karena ada exit tol yang dekat dengan Makam Terapung Syekh Mudzakir di Sayung, maka akses ke sana untuk warga berwisata religi akan lebih mudah,” ujarnya.

Menurutnya, Makam Syekh Mudzakir yang berada di atas air laut itu merupakan salah satu potensi wisata religi yang besar.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved