Berita Kudus
Masuk Kampus, HIPMI Kudus Jaring Pengusaha Muda dari Kalangan Mahasiswa
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kudus menjaring calon pengusaha muda dari kalangan mahasiswa.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kudus menjaring calon pengusaha muda dari kalangan mahasiswa.
Penjaringan ini diimplementasikan dalam membentuk kepengurusan otonom HIPMI di kalangan perguruan tinggi.
Ketua HIPMI Kudus, Ali Esmanto, mengatakan, dibentuknya kepengurusan secara otonom di perguruan tinggi merupakan bagian dari program kerjanya yang telah diatur dalam anggaran dasar organisasi.
Dengan adanya kepengurusan otonom sebelumnya pihaknya telah menjalin koordinasi sampai pada tahap kesepakatan bersama untuk bersama-sama memberikan pendidikan dan pelatihan terkait entrepreneur.
Baca juga: Polemik Rencana Pendirian Pabrik HWI di Trangkil Pati, Warga Sebut Mafia Tanah Sudah Bermain
Baca juga: Angka Penderita TBC di Kudus Naik, Ini yang Dilakukan Dinas Kesehatan
Baca juga: Mengenal Sosok Parsan, Pelukis Poster Film Legendaris Bioskop Rajawali Purwokerto
"Dengan begitu diharapkan mampu memunculkan dan mencetak pengusaha di kalangan muda. Terutama di mahasiswa ini. Alhamdulillah HIPMI Kudus terbentuk di UMK.
Nota kesepakatan nanti isinya berkaitan dengan kampus UMK dukung HIPMI dan sebaliknya berkaitan mahasiswa kami ajak kami dorong untuk jadi entrepreneur. Di penelitian mahasiswa yang di UMK bisa dikembalikan di tempat usaha anggota HIPMI, lalu PKL siap bersinergi dengan HIPMI," kata Ali di sela-sela pelantikan kepengurusan HIPMI Universitas Muria Kudus, Rabu (23/3/2022).
Ali mengatakan, para pengurus HIPMI di kalangan mahasiswa ini tidak harus seorang pengusaha.
Asal memiliki minat dan kemauan tinggi untuk jadi pengusaha, sah-sah saja.
Sebelumnya, pihaknya juga telah diskusi dengan sejumlah kalangan mahasiswa berkaitan dengan entrepreneur.
Katanya, mahasiswa masih ada rasa bimbang antara tekun usaha atau meneruskan kuliah.
Selanjutnya, di kalangan mahasiswa juga masih belum banyak akses terkait permodalan.
Untuk yang terakhir ini, Ali mengatakan, pihaknya siap menyokong modal sebesar Rp 1 juta per jenis usaha.
Asalkan penerima bantuan modal itu merupakan mahasiswa yang tergabung di dalam HIPMI perguruan tinggi.
Kemudian, lanjut dia, masih soal modal pihaknya juga bisa membantu akses modal dari perbankan.
Misalnya, saja melakukan pinjaman atas nama satu orang anggota HIPMI kemudian bisa dibagikan kepada mahasiswa yang tengah berwirausaha.