Berita Semarang

Selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022, Polda Jateng Mendata Angka Kecelakaan Menurun

Angka kecelakaan dan fatalitas selama operasi keselamatan lalu lintas candi 2022 di wilayah Polda Jateng menurun.

TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho beserta jajaran memaparkan hasil Operasi Keselamatan Candi 2022 di mapolda Jateng, Selasa (15/3/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Angka kecelakaan dan fatalitas selama operasi keselamatan lalu lintas candi 2022 di wilayah Polda Jateng menurun.

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho menerangkan cara bertindak selama operasi keselamatan lalu lintas candi 2022 yang dilaksanakan dari tanggal 1-14 Maret 2022 yakni preemtif dan preventif. Cara bertindak preemtif dilakukan 60 persen sementara preventif 40 persen.

"Selama operasi tidak ada penindakan hukum," ujar dia saat konfrensi pers di lobi Ditlantas Polda Jateng, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Waspada! Teror Begal Ancam Sopir Truk di Banyumas, Pelaku Mengacungkan Batang Kayu

Baca juga: Pemkot Semarang Membagikan SPPT PBB 2022, Camat Lurah Didorong Segera Bagikan ke RT dan RW

Baca juga: Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Rumah Sumijan di Demak Roboh, Hanya Tersisa Dinding Depan

Menurutnya selama operasi penindakan hanya dilakukan melalui Etle yang dilakukan secara rutin. Target dari operasi adalah memutus mata rantai covid 19.

"Oleh karena itu Polda Jateng melakukan tindakan preemtif dan preventif baik melalui gerai vaksin on the spot. Fungsi lalu lintas telah memvaksin 159.136 orang pada saat digelarnya operasi," ujar dia.

Target berikutnya, kata dia, meminimaliskan angka pelanggaran dan kecelakaan. Jika dibandingkan sebelum dan sesudah operasi dalam rentang waktu sama 14 hari terjadi penurunan semula 944 peristiwa turun menjadi 632 peristiwa atau turun 312 kejadian

"Jika dipersentase turun 33 persen artinya peristiwa menonjol nihil," tuturnya.

Kemudian tingkat fatalitas orang meninggal akibat kecelakaan menurun.

Sebelum operasi dalan kurun waktu 15 hari terdapat 129 orang meninggal dan saat operasi hanya 29 orang meninggal. 

"Jadi ada penurunan 100 orang meninggal dapat dicegah. Prosentase minus 72 persen," kata dia.

Selama operasi, kata dia, penindakan Etle dilakukan dalam pelaksanaan harian. Kurun waktu sehari rata-rata dapat melakukan penindakan melalui ETLE sebanyak 2 ribu pelanggar di seluruh Jawa Tengah.

"2 ribu pelanggaran masih dilakukan proses verifikasi, konfirmasi sampai Briva," tuturnya.

Baca juga: Stabilkan Harga Minyak Goreng Jelang Ramadan, Bulog Pati akan Droping 20.000 Liter Migor

Baca juga: Kronologi Pajero Hitam Tenggelam setelah Coba Hindari Genangan, Mau ke Jogja Lewat Kroya

Kombes Agus menuturkan selama operasi tingkat pelanggaran berkurang.

Dia menilai tingkat ketertiban di jalan naik secara signifikan.

"Tidak harus ada Polisi, jadi saya mengharapkan harus bisa menyuarakan tertib dari sendiri untuk kepentingan keselamatan di jalan," tutur dia. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved